Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Keuntungan Tak Terduga Jadi Orang Pelupa, Bebas Overthinking!

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa(Pexel.com/Mario Amé)
Intinya sih...
  • Sebagai pelupa, kamu lebih mudah move on dari konflik kecil
  • Pelupa bisa lebih kreatif karena otak terlatih untuk berpikir cepat dan improvisasi
  • Dengan jadi pelupa, kamu hanya mengingat hal-hal yang benar-benar penting

Pernah nggak, kamu merasa frustrasi karena terus-terusan lupa di mana naruh kunci, atau apa yang barusan mau kamu kerjain? Jadi orang pelupa memang sering dianggap "kekurangan," tapi tunggu dulu! Ternyata, sifat pelupa nggak melulu membawa sisi negatif, lho. Dalam beberapa situasi, jadi pelupa justru bisa menjadi keuntungan yang nggak disangka-sangka.

Yuk, kita bahas lima keuntungan tak terduga dari jadi orang pelupa yang mungkin bikin kamu lebih bersyukur!

1. Gak gampang dendam

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa(Pexel.com/Mike Jones)

Sebagai orang pelupa, kamu mungkin lebih cepat melupakan hal-hal yang bikin hati nggak enak. Salah satu contohnya adalah konflik kecil dengan teman atau pasangan. Saat orang lain masih sibuk memikirkan perasaan kesal atau marah, kamu sudah lupa apa masalahnya. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah move on dan nggak terjebak dalam rasa dendam. Hal ini bikin hidupmu terasa lebih ringan, karena nggak ada "sampah emosional" yang nyangkut di hati.

Ini bukan berarti kamu harus melupakan segala pelajaran dari konflik, ya. Justru, melupakan hal-hal kecil yang nggak terlalu penting bikin kamu fokus pada hubungan yang lebih sehat dan produktif. Kamu nggak bakal menyia-nyiakan waktu untuk marah lama-lama.

2. Kreativitas meningkat

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa(Pexel.com/Michael Burrows)

Percaya atau nggak, ada studi yang menunjukkan kalau pelupa justru bisa lebih kreatif! Ketika kamu lupa detail tertentu, otakmu dipaksa untuk mengisi kekosongan tersebut dengan ide-ide baru. Misalnya, lupa bawa catatan saat presentasi? Secara otomatis, otakmu akan mencari cara kreatif untuk tetap menyampaikan poin-poin penting.

Kreativitas ini sering muncul dari kebiasaan "improvisasi dadakan" yang akhirnya melatih kemampuan berpikir cepat. Jadi, siapa bilang pelupa nggak bisa sukses? Banyak ide-ide brilian lahir justru dari momen-momen seperti ini.

3. Beban pikiran jadi lebih sedikit

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa (Pexel.com/Tim Samuel)

Bayangkan kalau setiap hal kecil yang terjadi dalam hidupmu selalu kamu ingat detailnya—mulai dari obrolan kecil yang nggak penting sampai tugas-tugas kecil yang sebenarnya bisa diabaikan. Capek banget, kan? Nah, dengan jadi pelupa, kamu cenderung hanya mengingat hal-hal yang benar-benar penting.

Otak kita sebenarnya punya batasan kapasitas untuk memproses informasi. Kalau kamu sering lupa hal-hal kecil, itu tandanya otakmu tahu mana yang perlu disimpan, mana yang enggak. Jadi, energi mentalmu bisa dialokasikan buat hal-hal yang lebih esensial.

4. Bisa menikmati hidup lebih santai

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa(pexel.com/cottonbro studio)

Pernah denger pepatah "ignorance is bliss"? Jadi pelupa bikin kamu lebih mudah menikmati momen tanpa terlalu terbebani oleh ekspektasi masa lalu atau ketakutan soal masa depan. Lupa nama mantan? Itu tandanya kamu sudah benar-benar move on dan bisa fokus pada kebahagiaan saat ini.

Kita sering terlalu sibuk mengingat kesalahan atau kekhawatiran yang akhirnya bikin kita lupa menikmati hidup. Jadi, kalau kamu sering lupa hal-hal kecil, anggap saja itu cara alam bawah sadarmu untuk membantu menikmati hari ini dengan lebih santai.

5. Selalu ada ruang untuk belajar hal baru

Ilustrasi keuntungan jadi orang pelupa(Pexel.com/iam hogir)

Saat kamu lupa sesuatu, kamu jadi punya alasan untuk belajar ulang. Misalnya, lupa cara bikin kopi favoritmu? Kamu jadi punya kesempatan untuk eksplorasi resep baru yang ternyata lebih enak. Hal ini juga berlaku untuk skill atau pengetahuan lainnya.

Jadi pelupa juga bikin kamu nggak terjebak di pola pikir lama. Otakmu akan terus mencari cara untuk mengisi kekosongan itu dengan informasi baru, yang pada akhirnya bikin kamu berkembang. Jadi, jangan takut untuk belajar dari "kelupaanmu" ini, ya!

Menjadi pelupa memang kadang bikin frustasi, tapi dengan sudut pandang yang tepat, kamu bisa melihatnya sebagai bagian dari dirimu yang unik dan penuh potensi. Dengan melupakan hal-hal yang nggak esensial, kamu punya ruang untuk memaafkan, berkreasi, dan terus berkembang. Jadi, daripada terlalu keras pada diri sendiri, yuk, syukuri segala kelebihan dan kekuranganmu, termasuk sifat pelupamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us