Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Mengatasi Masalah Keuangan dengan Pasangan tanpa Emosi Berlebih

iluatrasi mengatur keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Masalah keuangan menjadi sumber konflik dalam hubungan karena perbedaan pendapatan dan prinsip uang.
  • Penting untuk mengenali akar masalah, berkomunikasi dengan tenang, dan membuat kesepakatan anggaran yang adil.
  • Hindari pembicaraan saat suasana hati buruk, jujur terbuka tentang masalah uang, dan evaluasi ulang tujuan keuangan bersama pasangan.

Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama konflik dalam hubungan. Saat pendapatan tidak seimbang, pengeluaran membengkak, atau ada perbedaan prinsip soal uang, pertengkaran bisa jadi sulit dihindari. Padahal, uang seharusnya menjadi alat bantu hidup, bukan sumber ketegangan. Sayangnya, kamu dan pasangan mungkin terbiasa menanggapi masalah ini dengan emosi tinggi padahal yang dibutuhkan justru kepala dingin. Membahas keuangan butuh keterbukaan, empati, dan strategi yang matang.

Bukan sekadar soal siapa yang lebih banyak berkontribusi, tapi bagaimana kamu dan pasangan bisa saling memahami cara pandang masing-masing. Dengan cara yang tepat, kamu tetap bisa menjaga hubungan yang sehat sekaligus menyusun masa depan keuangan bersama secara realistis. Yuk, pelajari lima langkah penting yang bisa kamu mulai dari sekarang.

1. Pahami dulu akar masalahnya

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebelum terburu-buru menyalahkan pasangan, penting buat kamu mencari tahu akar masalah keuangan yang sedang terjadi. Apakah ini soal kurangnya penghasilan, pengeluaran yang tidak terkontrol, atau perbedaan gaya hidup? Dengan mengenali sumber masalah secara jelas, kamu akan lebih mudah mencari solusinya. Kadang yang bikin emosi naik justru karena kamu merasa tidak dimengerti atau tidak tahu apa yang sebenarnya salah.

Luangkan waktu untuk ngobrol santai dengan pasangan, bukan saat suasana panas, tapi ketika kalian sama-sama tenang. Tanyakan apa yang dia rasakan, lalu sampaikan juga sudut pandangmu tanpa menyudutkan. Tujuannya bukan untuk menang, tapi untuk mengerti. Setelah kamu tahu masalah dasarnya, langkah selanjutnya akan terasa lebih ringan. Kamu tidak perlu mengubah pasangan, tapi cukup temukan titik tengah yang bisa disepakati bersama.

2. Buat kesepakatan anggaran bersama

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setelah tahu akar masalahnya, langkah penting berikutnya adalah membuat kesepakatan anggaran yang realistis dan adil. Tidak perlu rumit, kamu cukup mulai dengan mencatat pengeluaran bulanan, penghasilan masing-masing, dan target keuangan yang ingin dicapai. Buat semua ini terbuka dan transparan agar tidak ada yang merasa dibebani atau dimanfaatkan. Ingat, ini bukan soal siapa yang lebih banyak menghasilkan, tapi bagaimana kalian bisa saling melengkapi.

Kamu bisa mengatur pembagian tanggung jawab, siapa yang bayar sewa, siapa yang pegang belanja harian, dan seterusnya. Pastikan kamu dan pasangan merasa setara dan dihargai. Anggaran ini bukan pembatas kebebasan, tapi alat bantu supaya kalian bisa lebih tenang menjalani hari tanpa konflik. Dengan rutinitas sederhana seperti ini, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan finansial tanpa harus bertengkar setiap kali ada tagihan masuk.

3. Hindari membahas uang saat emosi sedang tinggi

ilustrasi keuangan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Salah satu kesalahan paling umum dalam hubungan adalah membahas masalah uang saat suasana hati sedang buruk. Ketika emosi sudah naik, pembicaraan bisa berubah jadi ajang saling menyalahkan, bukan mencari solusi. Karena itu, penting buat kamu menahan diri dan menunggu sampai suasana lebih tenang sebelum mengangkat topik ini. Kamu bisa bilang ke pasangan, “Aku pengin bahas soal pengeluaran bulan ini, tapi kayaknya bukan sekarang waktu yang pas.” Dengan begitu, kamu memberi ruang untuk berpikir jernih.

Saat waktunya sudah tepat, gunakan nada bicara yang lembut dan hindari kata-kata yang menyudutkan. Fokus pada solusi, bukan kesalahan masa lalu. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu menghargai hubungan dan tidak membiarkan masalah keuangan merusak segalanya. Diskusi yang tenang jauh lebih efektif daripada debat panas yang tidak berujung.

4. Jangan sembunyikan masalah atau utang

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Vodafone x Rankin everyone.connected)

Satu hal yang sering memperburuk konflik keuangan adalah menyembunyikan masalah. Mungkin kamu merasa malu karena utang kartu kredit menumpuk atau tidak mau pasangan tahu soal kondisi tabunganmu yang sebenarnya. Tapi semakin lama kamu menutupinya, semakin besar risikonya. Kejujuran dalam hal uang itu penting karena menyangkut masa depan bersama.

Saat kamu terbuka, pasangan pun akan merasa lebih dihargai dan cenderung terbuka juga. Jangan tunggu sampai masalahnya meledak baru mengaku. Lebih baik bicara dari awal dan cari solusinya sama-sama. Misalnya, kamu bisa mulai dengan bilang, “Aku sebenarnya punya tagihan yang belum lunas, dan aku lagi cari cara supaya bisa nyicil.” Dengan komunikasi seperti ini, hubungan kalian jadi lebih kuat dan kamu tidak harus memikul beban sendirian.

5. Evaluasi ulang tujuan dan harapan bersama

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Hubungan yang sehat butuh arah yang jelas, termasuk dalam urusan keuangan. Setelah melewati konflik, kamu dan pasangan perlu duduk bersama dan mengevaluasi ulang apa saja tujuan keuangan yang ingin kalian capai. Apakah kalian sedang menabung untuk menikah, beli rumah, atau ingin punya dana darurat dulu? Dengan punya target yang sama, kalian jadi lebih kompak dan bisa saling mengingatkan.

Harapan yang tidak realistis juga perlu dibicarakan. Misalnya, kalau pasangan ingin liburan mahal padahal keuangan belum stabil, kamu bisa jelaskan bahwa ada prioritas yang lebih penting saat ini. Evaluasi semacam ini bukan berarti kamu harus membatalkan mimpi, tapi menyusun ulang prioritas agar tetap masuk akal. Dengan tujuan yang jelas dan saling dukung, kamu tidak akan mudah goyah meskipun ada tantangan keuangan di depan.

Masalah keuangan bisa datang kapan saja, dan tidak semua pasangan siap menghadapinya. Tapi saat kamu bisa mengatur emosi dan memilih cara yang dewasa untuk menyelesaikannya, hubunganmu justru akan jadi lebih kuat. Lima langkah di atas bukan solusi instan, tapi bisa jadi fondasi yang kokoh untuk membangun komunikasi sehat dalam hubungan. Uang memang penting, tapi cara kamu dan pasangan menghadapinya jauh lebih penting. Saat kamu belajar saling mendengarkan, jujur, dan fokus mencari solusi, semua masalah bisa diredam tanpa harus meledak jadi konflik besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us