Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Fakta Fobia Panggilan Telepon yang Meningkat di Kalangan Anak Muda

ilustrasi seseorang yang menelpon (pexels.com/Hassan OUAJBIR)

Apakah kamu termasuk orang yang merasa cemas, panik, atau takut saat harus menerima atau melakukan panggilan telepon? Jika ya, kamu mungkin mengalami fobia panggilan telepon. Fobia ini merupakan sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa takut berlebihan terhadap komunikasi melalui telepon.

Fobia panggilan telepon akan menjadi masalah yang serius yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui fakta di balik fobia panggilan telepon, seperti penyebab, gejala, dampak, dan cara mengatasinya. Yuk, disimak ulasan lengkapnya dibawah ini.

1. Lebih banyak dialami perempuan

ilustrasi perempuan yang sedang memakai telepon (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Menurut survei yang dilakukan oleh Alba Heaven, sebuah situs web lowongan kerja di Korea Selatan, fobia panggilan telepon lebih banyak dialami oleh perempuan. Dari 1.496 responden yang mengalami gejala fobia panggilan telepon, 45,7% adalah perempuan, dua kali lebih banyak daripada laki-laki yang hanya 20,9%. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap fobia panggilan telepon daripada laki-laki.

Perempuan cenderung lebih sensitif, emosional, dan perfeksionis daripada laki-laki. Hal ini menyebabkan mereka lebih mudah merasa cemas, panik, atau takut saat harus berbicara di telepon. Perempuan juga lebih terpengaruh oleh tekanan sosial dan harapan budaya, seperti harus sopan, ramah, dan berhati-hati saat berbicara di telepon.

2. Berkaitan dengan kecanduan media sosial

ilustrasi menggunakan handphone (pexels.com/Michael Burrows)

Salah satu penyebab fobia panggilan telepon di kalangan anak muda adalah kecanduan media sosial. Media sosial adalah platform komunikasi yang sangat populer dan digemari oleh generasi milenial dan generasi Z. Media sosial memungkinkan anak muda untuk berinteraksi dengan orang lain melalui teks, gambar, video, atau suara, tanpa harus berbicara secara langsung.

Namun, kecanduan media sosial dapat menimbulkan dampak negatif pada keterampilan komunikasi anak muda. Anak muda yang kecanduan media sosial cenderung lebih terbiasa berkomunikasi melalui chat, sehingga kurang percaya diri, kurang siap, dan kurang nyaman saat harus berbicara di telepon. Anak muda yang kecanduan media sosial juga cenderung menghindari kontak mata, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh, yang merupakan elemen penting dalam komunikasi interpersonal.

3. Bisa diatasi dengan cara-cara sederhana

ilustrasi perempuan yang sedang menelpon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fobia panggilan telepon bisa berdampak negatif pada kehidupan sosial, akademik, dan profesional kamu. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena fobia panggilan telepon bisa diatasi dengan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan profesional. Bantuan profesional dapat berupa konsultasi dengan dokter atau psikolog yang dapat memberikan diagnosis, terapi, atau obat yang sesuai.

Beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi fobia panggilan telepon adalah mengubah pola pikir menjadi lebih positif, berlatih berbicara di telepon dengan orang yang kamu percaya, serta menggunakan teknik relaksasi seperti menarik napas yang dalam. Kamu juga bisa mulai dengan memilih panggilan yang singkat, sederhana, dan tidak penting. Dengan beberapa cara sederhana ini, diharapkan fobia panggilan teleponmu bisa berkurang secara bertahap.

Fobia ini mulai menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari generasi muda. Namun, kamu tidak perlu takut lagi setelah mengetahui cara-cara mengatasinya. Kamu juga bisa membantu teman-temanmu yang mengalami hal serupa. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us