Musim Hujan, Tinggi Air di Bendungan Bili-bili Masih Normal
pu.go.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, memastikan kondisi debit air di Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa masih dalam kondisi normal.
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Supardi menyebutkan, per hari ini, status Tinggi Muka Air (TMA) Bili-bili, berada diangka 80,35 meter dari permukaan laut (Mdpl) dan volume 53.194 juta m3.
"Nah sekarang trennya belum sampai normal, jadi masih sangat aman Bendungan Bili-bili. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk saat ini," kata Supardi, Jumat (3/1).
Baca Juga: Hujan Melanda Beberapa Hari, Kota Makassar Siaga Banjir
1. Pintu air dibuka jika elevasi telah mencapai 100 meter lebih
Instagram.com/adnanpurichtaichsanSecara teknis, ketinggian air yang normal di bendungan ini berada pada angka 99 meter. Artinya kata dia, diperlukan 19 meter lagi untuk mencapai elevasi yang betul-betul normal.
Jika sudah di atas 100 meter, TMA akan masuk dalam status siaga hingga waspada. Angka itu mengharuskan petugas untuk membuka pintu airnya atau spillway untuk mengurangi tekanan air pada dinding waduk.
Pada kondisi normal, elevasi TMA cukup untuk pendistribusian listrik, saluran irigasi hingga persediaan air baku untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan, mulai dari pertanian, hingga rumah tangga masyarakat secara umum.
2. Petugas BBWS Pompengan Jeneberang pantau bendungan tiga kali sehari
FTI UMIJajaran teknis petugas BBWS Pompengan Jeneberang, intens memantau elevasi TMA di Bendungan Bili-bili untuk memastikan kondisi ketinggian air. Hal itu dilakukan mengingat Gowa masuk dalam salah satu dari sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dalam beberapa hari ke depan.
"Kita pantau tiga kali sehari. Jam 8 pagi, jam 12 siang kemudian jam 5 sore," ucap Supardi.
3. Masyarakat diimbau tidak terprovokasi hoaks
IDN Times / Aan PranataLebih lanjut, Supardi menjelaskan, BBWS Pompengan Jeneberang mengerahkan seluruh jajarannya di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel untuk memantau dan membersihkan seluruh kanal-kanal yang ada di daerah masing-masing.
Pembersihan kanal dari tumpukan sampah dan eceng gondok juga dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah sumbatan aliran air yang bisa berdampak pada banjir. Di sisi lain, Supardi mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi palsu atau hoaks soal kondisi Bendungan Bili-bili.
"Kalau ada informasi seperti itu, informasikan ke kami untuk lebih jelasnya," kata dia.
Baca Juga: Petugas Kebersihan Temukan Mayat Bayi Mengapung di Drainase Makassar
