Jalan Poros Maros-Bone Longsor, Ratusan Kendaraan Terjebak Macet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Longsoran batu dan tanah menyebabkan ratusan kendaraan terjebak macet saat di Jalan Poros Maros-Bone, Sabtu (16/1/2021) pagi. Peristiwa tanah longsor terjadi di dekat jembatan layang Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Maros.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros Andi Fadly mengatakan, peristiwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 7.00 Wita. Bebatuan besar yang tergeletak di badan jalan tidak memungkinkan mobil maupun sepeda motor untuk melintas.
"Informasi masuk ke kami jam 08.00 WITA. Jadi pas terima informasi itu teman-teman (BPBD) langsung bergerak ke sana untuk mengamankan lokasi," kata Fadly saat dihubungi, Sabtu siang.
Baca Juga: Destana, Garda Terdepan Penanganan Bencana di Maros
1. Tanah longsor karena faktor curah hujan tinggi
Usai kejadian tanah longsor, beredar kabar bahwa itu disebabkan gempa di Sulawesi Barat. Tapi BPBD menampik rumor itu.
Menurut Fadly, tanah longsor di Maros terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. "Dan memang di situ sudah ada tanda dipasangi tanda (peringatan) rawan longsor," kata dia.
2. Kendaraan mengantre sampai 6 jam
Material longsor yang memenuhi badan jalan terdiri dari bebatuan ebsar dan tanah merah. Akibatnya, seratusan kendaraan yang didominasi mobil besar terjebak macet karena tak bisa melintas.
"Kurang lebih 6 jam itu tadi kendaraan panjang antrean. Rata-rata dari arah Bone," ujar Fadly.
Kejadian tanah longsor di lokasi yang sama disebut sudah beberapa kali terjadi. Tapi sejauh ini dilaporkan tidak ada korban. Pengendara yang melintas diingatkan untuk berhati-hati, apalagi hujan deras hingga saat ini masih terus mengguyur lokasi.
3. Material longsoran dibersihkan, kendaraan dialihkan ke jalur lama
Tim gabungan hingga kini masih berupaya membersihkan material longsor dari badan jalan. Sedangkan kendaraan untuk sementara dialihkan ke jalur lama, yang dulu dipakai sebelum jembatan layang ada.
Pengalihan lalu lintas untuk mencegah penumpukan arus lalu lintas, sembari menunggu material longsor selesai dievakuasi.
"Karena petugas juga kan sempat istrahat-istrahat sedikit karena hujan deras juga kan," kata Fadly.
Baca Juga: 9 Kecamatan di Maros Rawan Bencana saat Musim Hujan