Iqbal Suhaeb Yakin PSBK Lebih Tepat untuk Kota Makassar Ketimbang PSBB

Makassar, IDN Times - Rencana Pemerintah Kota Makassar menerapkan sistem pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) untuk memutus mata rantai penyebaran visus corona, cukup menarik perhatian sejumlah kalangan. Hal tersebut diungkapkan Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb.
Sebelumnya, Iqbal mengatakan, Pemkot Makassar belum akan mengajukan usulan penerapan PSBB. Pertimbangan ekonomi jadi alasan mendasar Pemkot Makassar.
"Sementara (PSBK) akan dibahas lagi dengan tingkat provinsi," ungkap Iqbal di sela penyerahan alat pelindung diri (APD) tim medis dari jurnalis peduli kemanusiaan (JPK) Sulsel, Kamis (9/4).
1. PSBK dianggap lebih efektif diterapkan di Kota Makassar
Iqbal menganggap, untuk kondisi saat ini PSBK lebih efektif diterapkan di Kota Makassar ketimbang PSBB. Keputusan untuk menerapkan kebijakan PSBK, jelas Iqbal, bahkan telah disepakati dalam rapat jajarannya bersama seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Kota Makassar.
Kebijakan PSBK diterapkan berdasar berbagai pertimbangan. Yang paling mendasar di antaranya menurut Iqbal, karena Kota Makassar secara umum sebagai daerah penyangga sistem perputaran ekonomi kerakyatan. Khususnya, bagi masyarakat yang berada di kawasan pemukiman padat penduduk.
Terlebih, Kota Makassar sebagai pusat perlintasan sekaligus distribusi beragam kebutuhan dari luar Sulsel ke berbagai daerah yang ada. "Jadi belum ada keputusan untuk (penerapan kebijakan) PSBB," ungkap Iqbal Suhaeb sebelumnya.
2. Kebijakan penerapan PSBK dianggap setara dengan rencana awal karantina parsial
Penerapan PSBK, menurut Iqbal, selaras dengan pembatasan atau karantina parsial yang sebelumnya dia rencanakan. Karantina parsial rencananya dilakukan pemerintah kota di wilayah-wilayah yang terdapat data pasien dengan kasus Covid-19 di Makassar.
PSBK menurut Iqbal, bakal menggunakan metode yang ada di dalam rencana karantina parsial. Di antarnya, menutup akses keluar dan masuk pada pemukiman atau kompleks perumahan yang teridentifikasi ada warga ODP, PDP hingga positif.
Merujuk dalam pemetaan pemkot yang dilakukan sebelumnya, ada tiga kecamatan yang menjadi skala prioritas pemantauan. Masing-masing, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Makassar dan Kecamatan Rappocini.
"Bukan PSBB, baru PSBK atau parsial. Jadi belum ada keputusan untuk bicara Kota Makassar hanya tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan tadi yang kita bicarakan," kata Iqbal dalam video konferensi bersama sejumlah jurnalis, Rabu (8/4) kemarin malam.
Baca Juga: Seturut dengan Pemprov Sulsel, Wali Kota Makassar Ogah Menerapkan PSBB
3. Wajibkan warga pakai masker, Pemkot Makassar perbanyak distribusi
Lebih lanjut, kata Iqbal, pihaknya saat ini tengah fokus untuk mendistribusikan masker, khususnya ke warga Kota Makassar. Kewajiban untuk menggunakan masker diterapkan sebagai tindak lanjut dari anjuran pemerintah pusat agar dapat menekan penyebaran wabah virus.
Pemkot, kata Iqbal, bahkan mewajibkan semua orang yang akan masuk ke Makassar untuk memakai masker. Jika tidak, maka akan diminta untuk mencari masker terlebih dahulu.
"Kita perbanyak (masker), sekarang ini kita masih cari lagi. Bahkan kita minta dari supplier-nya supaya didatangkan sekalian kemudian langsung kita bagi," ujar Iqbal.
Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Desak Wali Kota Makassar Berlakukan PSBB