Banjir di BTN Kodam III Makassar, Warga Mengungsi ke Masjid

Belum ada bantuan pemerintah untuk pengungsi

Makassar, IDN Times - Sejumlah warga di BTN Kodam III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, terpaksa mengungsi ke masjid akibat rumah mereka terendam banjir. Menurut warga sekitar, banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan dalam tiga hari terakhir.

"Baru hari ini kita mengungsi ramai-ramai di sini, karena air sudah sampai di pinggang," kata Novi, warga setempat saat ditemui di tempat pengungsiannya di Masjid Ar-Rahman Katimbang, Sabtu (19/12/2020) malam.

1. Pengungsi khawatir karena air semakin tinggi

Banjir di BTN Kodam III Makassar, Warga Mengungsi ke MasjidWarga di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mengungsi karena kebanjiran. IDN Times/Sahrul Ramadan

Kata Novi, pengungsi yang berada di masjid sebagian adalah anak-anak. Novi menuturkan, banjir di tempat tinggalnya mulai terjadi sejak Jumat, 18 Desember kemarin. Namun ketinggian air saat itu baru mencapai lutut orang dewasa. Novi bilang, banyak rumah di kompleksnya yang terendam. "Makanya tadi malam (Jumat) kita mulai kemas-kemas," ucap Novi.

Novi berserta satu anak balitanya terpaksa mengungsi ke masjid untuk menyelamatkan diri. Sementara suaminya masih sementara mengemas sebagian perlengakapan untuk dibawa ke pengungsian. "Barang-barang masih ada tertinggal di rumah beberapa. Tapi kami lebih baik mengungsi dulu dari pada air nanti tambah tinggi," ungkap Novi.

Sebagian warga lainnya, kata Novi, memilih untuk meninggalkan rumah dan mengungsi di rumah kerabat mereka. Sejauh ini, jelas Novi, belum ada sama sekali petugas pemerintahan setempat yang memberikan bantuan untuk pengungsi. "Mudah-mudahan secepatnya ada," harap Novi.

2. Pengungsi hanya membawa barang seadanya untuk bertahan sementara

Banjir di BTN Kodam III Makassar, Warga Mengungsi ke MasjidWarga di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mengungsi karena kebanjiran. IDN Times/Sahrul Ramadan

Warga lainnya, Oskar, mengatakan masih ada banyak warga yang memilih bertahan di dalam kompleks. Mereka sementara mengemas perlengkapan yang hendak dibawa ke lokasi pengungsian di dalam masjid. Oskar, istri dan dua anaknya mengungsi lebih awal. "Makanya kami lebih duluan mengungsi. Takutnya nanti ada apa-apa air tambah tinggi," ujar Oskar.

Oskar mengungkapkan, banjir di rumahnya terjadi sejak Sabtu sekitar pukul 04.00 WITA. Air perlahan naik dan menggenangi satu per satu rumah warga di dalam kompleks. Warga cemas air dengan cepat naik seiring dengan intensitas hujan yang terus mengguyur. "Bahkan ada yang di dalam sekali lagi itu, yang barangkali sudah sampai di leher," Oskar menerangkan.

Oskar menyebut, banjir tahun ini cukup parah dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, banjir belum mencapai pinggang. Novi, Oskar dan sejumlah warga lain yang bertahan di pengungsian berharap agar bantuan pemerintah segera datang. Mengingat, pengungsi hanya membawa barang seadanya.

Baca Juga: Literasi Kebencanaan Rendah, Akar Masalah Penanganan Bencana Alam

3. Sejumlah relawan membantu mengevakuasi warga

Banjir di BTN Kodam III Makassar, Warga Mengungsi ke MasjidWarga di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mengungsi karena kebanjiran. IDN Times/Sahrul Ramadan

Pantauan IDN Times di lokasi, air menggenangi sebagian Jalan Poros Katimbang. Jalur ini menurut warga setempat, adalah kawasan perlintasan yang menghubungkan Kota Makassar-Kabupaten Maros-Kabupaten Gowa. Sejumlah relawan terpantau membantu warga mengevakuasi barang-barang mereka.

Sejumlah kendaraan yang mencoba menerobos jalur ini, mati mesin akibat air merendam sebagian badan kendaraan mereka. Beberapa warga setempat juga ikut membantu mengevakuasi kendaraan yang terendam. Banjir di lokasi ini diperparah oleh banyaknya sampah plastik yang ikut terbawa arus air. Sampah bahkan menumpuk di sebagian saluran pembuangan.

Baca Juga: Hujan Lebat di Makassar, Sejumlah Wilayah Tergenang

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya