Penjual Ikan di Makassar Tagih Janji Polisi Selidiki Kematian Putranya

Pengacara nilai ada kejanggalan kasus Raul

Makassar, IDN Times - Pedagang ikan, Syarifuddin Daeng Ngemba (51) masih menagih janji polisi untuk mengungkap kasus kematian putranya, Muhammad Raul Fahri (22), yang tewas pada 27 Maret 2022.

"Sampai sekarang belum ada kejelasan terkait kasus kematian anak saya, saya masih harapkan keadilan," ungkap Syarifuddin saat dikonfirmasi wartawan di Makassar pada, Jumat (2/6/2023).

Diketahui, korban Raul Fahri ditemukan meninggal tidak wajar di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Inpres Jongaya, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan tahun lalu.

1. Syarifuddin berharap keadilan

Penjual Ikan di Makassar Tagih Janji Polisi Selidiki Kematian Putranyailustrasi rancangan undang-undang (IDN Times/Aditya Pratama)

Syarifuddin mengatakan, anaknya meninggal tidak wajar karena terdapat luka sobek di wajah seperti luka sabetan parang. Tapi oleh salah satu saksi saat diperiksa polisi, disebut korban jatuh tertimpa tembok.

"Makanya kami pihak keluarga berharap keadilan agar polisi bisa ungkap kasus kematian anak saya," terangnya.

Menurut kronologi keluarga, Raul ditemukan tewas di SD Inpres Jongaya setelah rekannya bernama Agung memberitahu. Keluarga pun langsung ke lokasi kejadian dan menemukan korban tewas dalam kondisi luka di wajahnya.

2. Pengacara nilai ada kejanggalan kasus Raul

Penjual Ikan di Makassar Tagih Janji Polisi Selidiki Kematian PutranyaHasan (kemeja merah), pengacara keluarga Muh. Raul Fahri, pemuda Makassar yang tewas tidak wajar. (Istimewa)

Pengacara keluarga korban, Hasan, menilai ada kejanggalan dalam kasus kematian korban yang harus diselidiki pihak penyidik Polsek Tamalate, seperti yang diutarakan oleh Agung kepada pihak keluarga. 

Dalam kesaksian Agung, korban disebut melompat dari tembok sekolah dan sempat melihat ke belakang dan saat itu Raul dijatuhi tembok dan kemudian meninggal dunia di lokasi SD Inpres Jongaya.

"Ini kan tidak masuk akal yang disampaikan oleh saksi. Karena secara logika kalau korban ditimpa tembok maka yang luka bukan saja bagian muka melainkan bagian kepala atau belakang," jelas Hasan kepada wartawan.

Hasan menduga, korban mengalami tindak kekerasan hingga menyebabkan nyawanya melayang. "Kami menduga ada tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang terhadap korban," sambungnya lagi.

Baca Juga: Siswa SMP Athirah Tewas, Keluarga Belum Terima Hasil Visum

3. Polisi sebut sudah kirim SP2HP

Penjual Ikan di Makassar Tagih Janji Polisi Selidiki Kematian PutranyaIlustrasi penyelidikan. (Pixabay.com/geralt)

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Unit (Panit) 1 penyidik Reserse Kriniminal (Reskrim) Polsek Tamalate, Ipda Muhammad Ali Djaras menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP). 

"Kami sudah kirim SP2HP dari hasil penyelidikan dan perkembangan, termasuk juga pemeriksaan saksi-saksi yakni rekan korban bernama Agung, dan juga pacar korban," ujar Ali Djaras kepada wartawan.

Baca Juga: Polda Sulsel Segera Sidang Polisi Dibayar Bebaskan Bandar Narkoba Bone

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya