Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 Juta

Sapi yang dijual berjenis Simmental Brahman

Gowa, IDN Times - Pedagang sapi kurban mulai marak terlihat di sepanjang Jl Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Di antara sapi ternak yang dijajakan di daerah perbatasan Gowa dengan Kota Makassar itu, ada satu sapi dengan tinggi dan bobot yang tidak biasa. Oleh pemiliknya, sapi itu dinamai Marko.

Sapi itu berjenis Simmental Brahman yang konon berasal dari India, lalu bermigirasi hingga ke wilayah Amerika serta Australia. Beratnya kini mencapai 1,4 ton. Pemiliknya adalah Daeng Awing, 28 tahun, pedagang sapi asal Desa Malakaji, Kecamatan Tompobulu, Gowa.

"Biasanya kalau malas berdiri saya panggil 'Marko', dia langsung berdiri," kata Daeng Awing saat ditemui IDN Times Sulsel di lokasi, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Marak Pedagang Sapi di Gowa Jelang Idul Adha, Harga Sampai Rp150 Juta

1. Marko dipelihara sejak bobotnya masih 50 Kg

Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 JutaRatusan sapi asal Desa Malakaji Gowa dijual di Jl Tun Abdul Razak jelang Idul Adha 1443 Hijriah, Kamis (23/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Awing memelihara Marko sejak umurnya kurang lebih lima bulan, dengan bobot 50 kilogram. Dia mendapatkan bibit sapi Simmental Brahman ini dari kenalannya.

Marko dipelihara di Desa Malakaji hingga kini berumur enam tahun. Ini pertama kalinya Marko dibawa keluar dari tempatnya. 

"Tidak pernah ikut kontes sapi, jadi sejak saya pelihara sampai umur enam tahun ini marko tidak pernah keluar. Ini juga barusan keluar langsung dijual," ujar Daeng Awing.

Selama enam tahun mengurus Marko, kata Daeng Awing, terkait makan dan minuman Marko tidak sulit. Cukup diberikan air bersih dan juga rumput, serta rutin diberi penyuntikan vitamin.

2. Marko dibaderol Rp 150 juta

Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 JutaPedagang sapi di Jl Tun Abdul Razak Gowa, Daeng Awing (28) saat menunjukan sapi dengan bobot 1,4 ton seharga Rp 150 juta, Kamis (23/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Marko merupakan salah satu sapi dengan harga tertinggi di antara pedagang hewan kurban di sepanjang Tun Abdul Razak Gowa. Daeng Awing mengatakan, Marko dihargai Rp150 juta, dan telah laku.


"Ada aji (pak haji) yang kemarin (Kamis) pagi lewat terus singgah, katanya suka jadi langsung cash, dia tidak mau ambil notanya," kata Daeng Awing.

"Itu aji tidak mau sebut namanya, katanya nanti riya' (pamer) jadi dia tidak mau. Itu saja dia tidak mau ambil notanya. Katanya nanti diantar saja sapinya itu," Awing melanjutkan.

3. Keluarga Awing jadi pedagang sapi selama lima generasi

Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 JutaMenjelang Idul Adha 1443 Hijriah, pedagang ternak sapi mulai menjamur di Jl Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Kamis (23/6/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Malakaji Gowa, tahun ini Daeng Awing membawa sekitar 250 sapi untuk dijual di wilayah Gowa-Makassar. Selain punya sendiri, ada juga milik orang yang dititipkan buat dijual.

Daeng Awing mengaku menjadi penjual sapi sejak umur 18 tahun. Saat itu ia bersama orang tuanya jualan sapi di lokasi sama yang kini dia tempati.

"Sudah 10 tahun saya jadi pedagang sapi, dari bapak. Saya ini sudah generasi kelima. Pokoknya dari kakek buyut saya itu sudah jual sapi tidak tahu tahun berapa," jelasnya.

Terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menghantui hewan ternak, Awing mengaku tidak khawatir. Sebab dia menyebut semua sapi yang dijual sudah lulus pemeriksaan kesehatan.

"Kalau kami disini sudah mengurus semua izin, dari kesehatan ternak kami sampai ke surat keterangan kalau sapi-sapi kami ini bukan ternak curian," Awing menerangkan.

Baca Juga: MUI Sulsel Sebut Hewan Terjangkit PMK Tidak Bisa Dikurbankan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya