Pemprov Sulsel Bakal Pantau Kasus Gizi Buruk dan Stunting Lewat Layar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gizi buruk dan stunting rupanya menjadi salah satu permasalahan yang menghantui di Sulawesi Selatan. Pemprov Sulsel pun segera membentuk tim khusus untuk menangani persoalan krusial itu.
Menurut data status gizi balita hasil Riskesda 2018 yang diakses IDN Times, Kamis (31/10), pravelansi gizi buruk dan kurang di Sulsel, yakni Jeneponto (36 persen), Takalar (34 persen), Bantaeng (33 persen), Pinrang (32 persen), Gowa (31 persen) dan Pangkep (30 persen).
Sementara pravelansi stunting di Sulsel, yakni Enrekang (45,8 persen), Sinjai (43,7 persen), Tana Toraja (43,0 persen), Toraja Utara (42,4 persen), Pangkep (41,9 persen), Maros (41,2 persen), dan Bone (40,1 persen).
Baca Juga: Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di Sulsel
1. Dinkes bakal bentuk tim gerak cepat
Plt KaDinkes Sulsel Bachtiar mengungkap, segera membentuk Tim Gerak Cepat untuk mengatasi gizi buruk dan stunting. Tim ini nantinya akan bekerja selama 1 x 24 jam melalui data EPPGM yang dimiliki Dinkes Sulsel.
"Saya sudah melapor ke Pak Wagub, kita bentuk TGC untuk mengatasi persoalan gizi buruk dan stunting ini," kata Bachtiar, Rabu (30/10).
2. Pemantauan dilakukan melalui layar
Bachtiar menambahkan, data kasus gizi buruk dan stunting di Sulsel nantinya bisa dilihat melalui sebuah layar lebar. Dengan demikian, pemerintah akan langsung mengetahui lokasi mana saja yang terdapat kasus gizi buruk dan stunting.
"Kalau ada data gizi buruk, maka otomatis lampu IT akan menyala. Lalu akan kita minta kabupaten/kota bersangkutan, di desa mana, kecamatan apa, by name by address, TGC langsung melacak," kata Bachtiar.
Dengan adanya TGC dan teknologi ini, maka penanganan gizi buruk dan stunting diharapkan akan cepat dilakukan, dan tepat sasaran.
"TGC ini langsung melacak, sehingga kita harus memastikan pelayanan gizi buruk masuk pada era 4.0. Karena kita akan memastikan titik gizi buruk dan stunting, langsung mendapatkan penanganan cepat," katanya.
3. Pemerintah gelontorkan dana Rp8 miliar
Sementara itu, untuk penanganan gizi buruk dan stunting ini Pemprov Sulsel pun menggelontorkan dana sekitar Rp8 miliar.
"Pak Gubernur dan Pak Wagub akan menggelontorkan kurang lebih Rp8 miliar khusus penangan stunting dan gizi buruk ini di tahun depan" kata dia.
4. Pemprov fokus penanganan gizi buruk dan stunting di 11 kabupaten
Dinas Kesehatan Sulsel mencatat saat ini ada 11 kabupaten yang menjadi daerah dengan jumlah penderita gizi buruk dan stunting tertinggi di Sulsel.
Kesebelas kabupaten yang dimaksud yaitu Enrekang, Kepulauan Selayar, Gowa, Tana Toraja, Jeneponto, Takalar, Bone, Pinrang, Pangkep, Sinjai dan Toraja Utara.
"Kesebelas kabupaten itu nantinya akan menjadi titik fokus Dinkes Sulsel untuk mencegah kasus gizi buruk dan stunting terjadi," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso.
Baca Juga: Nih Daftar UMP Terbaru 34 Provinsi, Sulawesi Selatan Berapa?