Total Kasus Positif COVID-19 di Sulsel Kini Peringkat Ketiga Nasional

Angka positif kini 2.582 kasus

Makassar, IDN Times - Penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) belum menunjukkan tanda akan melandai. Alih-alih mereda, kasus COVID-19 di Sulsel malah terus meningkat, bahkan sempat mencatatkan rekor untuk jumlah penambahan kasus harian.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada hari ini, Jumat (12/6), kasus positif COVID-19 di Sulsel kembali bertambah sebanyak 58 kasus baru dalam waktu 24 jam. Penambahan itu mengakibatkan total kasus positif COVID-19 di Sulsel kini menjadi 2.582 kasus.

Meski penambahan hari ini tak sebanyak hari kemarin, namun jumlahnya membuat Sulsel menempati urutan ketiga nasional sebagai provinsi dengan kasus positif COVID-19 tertinggi, setelah menyalip Jawa Barat yang sebelumnya berada di urutan ketiga. 

Kasus tertinggi masih ditempati oleh DKI Jakarta dengan jumlah 8.740 kasus setelah ada tambahan 93 kasus baru. Di urutan kedua, ada Jawa Timur dengan total 7.421 kasus setelah mendapatkan penambahan sebanyak 318 kasus baru. Jawa Barat yang berada di urutan keempat kini berjumlah 2.572 kasus setelah ada penambahan 19 kasus. 

Sementara itu, Pemprov Sulsel sejauh ini terlihat belum melakukan upaya konkret untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Meskipun pada kenyataanya pemprov selalu mengklaim kasus COVID-19 mulai melambat.

Bahkan pemprov kerap berdalih kalau terus meningkatnya COVID-19 di Sulsel dikarenakan masifnya tracing contact yang dilakukan, rapid test untuk menjaring orang-orang yang berpotensi tertular, dan banyaknya jumlah laboratorium yang dimiliki sehingga mempercepat pemeriksaan swab.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meyakini hal tersebut. Menurutnya, tren kenaikan jumlah positif ini dikarenakan semua pihak aktif bekerja. Dengan mendeteksi kasus positif secara dini, maka dinilai bisa memutus rantai penularan COVID-19.

"Tapi yakinlah dengan tren kenaikan ini, ini suatu tanda bahwa semakin aktif kita melakukan tracing, semakin aktif melakukan testing, baik itu rapid test maupun PCR," kata Nurdin Abdullah di Makassar, Jumat (12/6).

Meski demikian, penambahan pasien sembuh lebih tinggi daripada kasus positif baru. Dalam 12 jam terakhir, tercatat ada penambahan 73 kasus pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan demikian, saat ini sudah ada 830 orang yang dinyatakan sembuh di Sulsel.

Namun di sisi lain, penambahan kasus meninggal dunia di Sulsel menjadi yang tertinggi kedua secara nasional, yaitu sebanyak 12 orang. Dengan demikian total pasien yang meninggal dunia kini menjadi 110 orang.

Sementara itu, penambahan kasus positif secara nasional hari ini sebanyak 1.111 dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya kasus positif COVID-19 di Indonesia kini menjadi 36.406 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh kini menjadi 13.213 orang setelah ada penambahan 577 orang. Sedangkan pasien meningga dunia kini menjadi 2.048 orang setelah ada penambahan 48 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi persnya mengatakan kebijakan yang dibuat untuk penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan secara general sehingga perlu kajian untuk setiap wilayah. 

"Oleh karena itu, pengendalian semuanya menjadi faktor penting untuk menentukan keberhasilan penanganan COVID-19 ini. Tetap untuk patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan, menjaga jarak. mencuci tangan dengan menggunakan sabuin, pola hidup sehat, cukup istirahat," katanya.

Baca Juga: DPRD: Penanganan COVID-19 di Sulsel Telan Anggaran Rp101 Miliar

https://www.youtube.com/embed/41iCYS0z7Ls

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya