Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda Gowa Mulai Penuh

Plt Gubernur Sulsel masih pertimbangkan penambahan lahan

Makassar, IDN Times - Lahan pemakaman khusus jenazah COVID-19 di Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai penuh. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Gowa, dr Gaffar, menyebutkan sudah ada 1.003 jenazah yang dimakamkan di pemakaman khusus Macanda, dengan rincian 598 jenazah laki-laki dan 405 jenazah perempuan.

"Belum ada statement resmi dari provinsi bahwa penuh. Kalau melihat kondisi memang lebih 1.000 kemarin itu," kata Gaffar saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Senin (10/5/2021).

1. Makam sudah sampai ke pinggir jalan

Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda Gowa Mulai PenuhNisan pada makam korban COVID-19 di Macanda pada umumnya tidak bertuliskan nama. Hanya ada kode yang menunjukkan identitas jasad yang dikubur. Sabtu (20/3/2021). IDN Times/Irwan Idris

Meski tak mengetahui persis kapasitas pemakaman tersebut, namun dia mengaku makam sudah sampai ke pinggir jalan karena terbatasnya lahan. Padahal, lanjutnya, salah satu syarat untuk pemakaman yaitu 100 - 150 meter dari pemukiman.

Meski begitu, dia mengaku sudah tidak banyak jenazah yang dimakamkan di Macanda belakangan ini menyusul menurunnya angka kematian akibat COVID-19. Ditambah lagi, jenazah COVID-19 tidak lagi harus dimakamkan di Macanda.

"Terakhir untuk Gowa sendiri itu dimakamkan di kampung halamannya mereka, di Paccinongan. Mekanisme satgas tidak mesti harus (dimakamkan di Macanda), kecuali kalau tidak ada komunikasi dengan satgas, anggota keluarga atau apa maka mereka dimakamkan di Macanda," katanya. 

2. Kasus meninggal dunia akibat COVID-19 semakin berkurang

Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda Gowa Mulai PenuhSatu unit ekskavator disiagakan 24 jam di pemakaman COVID-19 Macanda, Kabupaten Gowa. Sabtu (20/3/2021). IDN Times/Irwan Idris

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari menambahkan hadirnya pemakaman khusus Macanda menyusul adanya penolakan dari masyarakat. Di awal masa pandemik, beberapa kasus penolakan terhadap jenazah COVID-19 memang pernah terjadi di Makassar. 

"Kan Macanda sebenarnya ini dihadirkan dulu karena adanya penolakan-penolakan. Sekarang kita belum ada rencana untuk ada lokasi baru. Tapi kan kalau ada yang meninggal, sepanjang itu tidak ada penolakan kan bisa di tempat pemakaman umum," kata Ichsan.

Namun di sisi lain, Ichsan menyebut kasus meninggal dunia akibat COVID-19 kian hari kian berkurang. Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 dalam sepekan terakhir, tidak ada lagi kasus meninggal dunia akibat COVID-19.

"Saya kira tidak ada masalah. Cuma kan fakta yang ada sekarang kematian menurun. Kemungkinan kita menguburkan di luar dari Macanda. Persyaratannya bahwa di tempat penguburan itu ada pernyataan resmi bahwa tidak ada penolakan," katanya.

Akan tetapi, kata Ichsan, pemprov sebenarnya berencana membeli lahan baru sebagai persiapan. Tapi untuk saat ini, pihaknya hanya melihat bahwa kasus meninggal dunia akibat COVID-19 semakin menurun.

"Belum tahu karena (tugas) BPBD itu. Tapi saya kira tidak ada masalah. Cuma kan fakta yang ada sekarang kematian menurun. Kemungkinan kita menguburkan di luar dari Macanda," kata Ichsan.

Baca Juga: [FOTO] Penampakan Gamblang Pemakaman COVID-19 Macanda di Sulsel

4. Plt Gubernur masih pertimbangkan penambahan lahan

Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda Gowa Mulai PenuhSatu unit alat berat jenis ekskavator melintas di antara makam korban COVID-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sabtu (20/3/2021). IDN Times/Irwan Idris

Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman masih mempertimbangkan untuk penambahan lahan. Sebab jenazah COVID-19 kini tidak lagi harus dimakamkan di Macanda melainkan di daerah masing-masing. Meski begitu, dia mengaku pemprov punya banyak lahan.

"Sekarang kan sudah boleh juga di daerah masing-masing dikubur. Apa masalahnya. Tidak harus saya buka lagi yang baru. Kan bisa dikubur di Gowa kalau ada tempat penguburan juga. Bisa juga di pemakaman keluarga yang penting protokol kesehatan," kata Sudirman yang ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (10/5/2021).

Sudirman menyatakan pihaknya tidak pernah melarang masyarakat yang ingin memakamkan jenazah keluarganya di luar Macanda. Namun yang menjadi masalah, kata dia, adalah jika ada penolakan dari masyarakat setempat. 

Menurutnya, selama masyarakat setempat mau menerima maka tidak ada masalah. Untuk itu, pemakaman jenazah COVID-19 di luar Macanda harus dikoordinasikan dengan satgas di kabupaten/kota terkait.

"Kita koordinasikan lagi. Bisa saja di wilayah lain. Misalnya di Mamminasata seperti di Maros kita bawa atau di mana. Yang penting keluarga di mana maunya. Kalau tidak, bisa saja di Macanda kita buat," katanya.

Baca Juga: Peziarah Makam COVID-19 Macanda Dibatasi 16 Keluarga dalam Sehari

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya