Molor Lagi, Peresmian 2 Megaproyek di Sulsel Menanti Presiden Jokowi

Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik Toraja

Makassar, IDN Times - Pembangunan dua megaproyek di Sulawesi Selatan yaitu Tol Layang Pettarani di Makassar dan Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja telah rampung. Kendati demikian, hingga kini keduanya belum juga diresmikan.

Pada 4 November 2020 lalu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sempat menyampaikan bahwa kedua proyek tersebut akan diresmikan Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo pada tanggal 10 November. Namun karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan maka agenda tersebut batal.

Lima hari setelahnya yakni pada 9 November 2020, Pemprov Sulsel kembali memastikan bahwa Presiden Jokowi dijadwalkan datang di Makassar pada 12 November 2020. Namun rencana tersebut kembali tertunda. Alasannya, Presiden telah dijadwalkan menghadiri KTT ASEAN ke-37.

"Jadi ini tertunda lagi karena memang dari awal kan sebenarnya 16 (November) tapi tiba-tiba dimajukan. Mungkin ada perkembangan baru tentang KTT. Jadi beliau mungkin nanti setelah KTT. Tapi Insyaallah ini bukan batal, hanya ditunda," ujar Nurdin saat disinggung mengenai rencana kedatangan Jokowi, Selasa (10/11/2020).

1. Rencana peresmian Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik sudah molor

Molor Lagi, Peresmian 2 Megaproyek di Sulsel Menanti Presiden JokowiHumas Pemprov Sulsel

Sebenarnya, rencana peresmian proyek Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik sudah digaungkan sejak bulan September lalu. Saat itu, Nurdin yang tengah meninjau pengerjaan proyek Tol Layang Pettarani, 9 September 2020, menyatakan bahwa proyek tersebut bakal diresmikan langsung oleh Presiden pada Oktober 2020.

Demikian juga dengan Bandara Buntu Kunik. Rencana peresmiannya sudah digaungkan sejak Agustus 2020 lalu setelah pesawat Kalibrasi Hakwer 900 XP milik Direktorat Jenderal Perhubunghan Udara Kementerian Perhubungan berhasil mendarat perdana dengan mulus pada 13 Agustus 2020.

Peresmian kedua proyek ini pun direncanakan bersamaan dengan alasan efisiensi. 

"Semua bersamaan supaya Bapak Presiden tidak bolak-balik. Jadi kita kumpulkan semua sekaligus diresmikan," kata Nurdin.

2. Tol Layang Pettarani dianggap sebagai solusi kemacetan

Molor Lagi, Peresmian 2 Megaproyek di Sulsel Menanti Presiden JokowiPekerja menyelesaikan pembangunan jalan Tol Layang Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/9/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Pembangunan jalan Tol Layang Pettarani telah mulai dilaksanakan sejak April 2018. Jalan Tol Layang Pettarani dibangun sepanjang 4,3 km. Jalan ini dibangun oleh PT. Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku pengguna jasa bersama dengan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton) selaku kontraktor utama. Proyek ini dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp2,24 triliun. 

Jalan tol layang dibangun di atas Jalan Nasional AP Pettarani sehingga bisa berjalan lebih cepat tanpa pembebasan lahan. Ruas ini akan melengkapi ruas tol eksisting pada Seksi I, II dan IV yang akan beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 Km dengan jumlah lajur jalan 2 x 2, lebar 3,50 meter, dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin.

Tol layang ini digadang-gadang menjadi salah satu ikon pembangunan baru di Kota Makassar. Di samping akan mengurai kemacetan sekitar Jalan AP Pettarani, Jalan tol layang ini juga terhubung Jalan Tol Ujung Pandang Seksi I dan Seksi II sehingga ini menjadikan akses ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin semakin lancar.

Untuk pengerjaannya sendiri, Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara, Anwar Toha, memastikan pengerjaan proyek ini sudah rampung kecuali pengerjaan jalan arteri atau di bawah tol.

"Tol layangnya sudah 100 persen. Kalau yang di bawah progres 50 persen tapi target selesai 31 Desember 2020," kata Anwar ketika dihubungi IDN Times via Whatsapp, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga: Rencana Kunjungan Jokowi ke Sulsel, Pemprov Siapkan Mobil PCR

3. Bandara Buntu Kunik dianggap sebagai pendongkrak pariwisata

Molor Lagi, Peresmian 2 Megaproyek di Sulsel Menanti Presiden JokowiBandara Buntu Kunik Tana Toraja pertama kali didarati pesawat, Rabu (12/8/2020). Humas Pemprov Sulsel

Meski belum diresmikan, namun saat ini Bandara Buntu Kunik telah beroperasi. Pembangunan bandara internasional ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga memberikan efek peningkatan perekonomian, khususnya bagi masyarakat di Toraja dan sekitarnya. 

Bandara ini dibangun di atas tanah seluas 141 hektar, dengan panjang landasan pacu pada tahap awal sepanjang 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR, kemudian apron seluas 94,5 x 67 meter dan taxiway 124,5 x 15 meter. Sedangkan luas bangunan terminal sekitar 1.000 meter persegi yang mampu menampung 150 penumpang. 

Pada tahun 2018, pembangunan tahap I dilanjutkan oleh pemerintah pusat hingga akhirnya rampung pada pertengahan tahun 2020. Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja pada tanggal 20 Agustus 2020. 

Sebelum itu, pendaratan pesawat jenis ATR/72-600 itu dilakukan usai uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan. 

Untuk pembangunan pada tahap selanjutnya, akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2.000 meter, sehingga ditargetkan pesawat berkapasitas besar seperti boeing 737 dapat mendarat di Bandara Buntu Kunik.

Bandara baru ini diharapkan memberikan nilai tambah pada perkembangan pariwisata di Toraja. Dengan begitu, kunjungan wisatawan ke Tana Toraja juga akan semakin meningkat karena wisatawan tidak lagi harus melalui darat dengan waktu tempuh delapan sampai 9 jam, tetapi sekarang hanya sekitar 40 menit saja. 

Baca Juga: Bandara Buntu Kunik Tana Toraja Akhirnya Didarati Pesawat 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya