Lewat Pameran Multimedia, WHO Serukan Pemerataan Kesehatan di Sulsel

Semua orang berhak atas kesehatan

Makassar, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pemerataan kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini dituangkan melalui pameran multimedia di Rumata' Artspace, Makassar, Jumat (25/8/2023).

National Professional Officer of Social Determinants and Health Promotion di WHO Indonesia, Dr. Fransiska Mardiananingsih, mengatakan WHO telah membuat langkah besar dalam meningkatkan hasil kesehatan bagi masyarakat. 

"Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia," kata Fransiska.

1. WHO ingin kesehatan yang lebih inklusif

Lewat Pameran Multimedia, WHO Serukan Pemerataan Kesehatan di SulselPameran multimedia WHO di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023). IDN Times/Ashrawi Muin

Fransiska juga menyampaikan dalam peringatan Hari Jadi ke-75 tahun ini, WHO ingin mengangkat komitmen dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan kesehatan. Artinya, semua pihak perlu melihat kembali dampak-dampak yang dirasakan oleh kelompok rentan dari upaya peningkatan kesehatan.

Misalnya, masyarakat berusia lanjut, kelompok difabel hingga masyarakat yang masih kurang sejahtera. Bila perlu, semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat bekerja sama untuk mewujudkan ruang hidup, ruang belajar dan ruang bekerja yang aman dan inklusif untuk semua pihak.

"Kita harus ingat kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan sama untuk hidup yang sehat dan produktif, tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, status ekonomi, kemampuan fisik, dan lokasi geografis," kata Fransiska.

2. Menjaring kota sehat

Lewat Pameran Multimedia, WHO Serukan Pemerataan Kesehatan di SulselPameran multimedia WHO di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023). IDN Times/Ashrawi Muin

Di Indonesia, WHO telah melaksanakan program jejaring kabupaten dan kota sehat. Di Sulawesi Selatan, hanya dua daerah yang masuk jejaring kabupaten dan kota sehat yaitu Kota Makassar dan Kabupaten Wajo. 

Saat ini, WHO berinisiatif untuk membangun jejaring kota-kota sehat di negara-negara se-Asia Tenggara. Jejaring Ini melibatkan Thailand, Bangladesh, India, dan Singapura. WHO mengundang kota-kota di semua negara untuk terlibat dalam jejaring itu.

"Ini memang baru dimulai dan dari Sulawesi Selatan sudah ada respon dari Pemerintah Kota makassar. Memang yang kami sorot adalah di Kota Makassar ini terutama di lorong wisata itu suatu bentuk tata kelola perkotaan yang diharapkan," kata Fransiska.

3. Setiap orang berkesempatan hidup sehat dan produktif

Lewat Pameran Multimedia, WHO Serukan Pemerataan Kesehatan di SulselPameran multimedia WHO di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023). IDN Times/Ashrawi Muin

Adapun pameran yang menampilkan berbagai karya foto ini juga merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-75 tahun WHO. Foto-foto yang merefleksikan kesehatan masyarakat itu dipajang di dinding Rumata' Artspace.

Ada foto yang menampilkan situasi masyarakat yang berbondong-bondong hendak memvaksinasi cacar anaknya. Bahkan ada pula foto-foto yang menampilkan situasi pandemik COVID-19.

Pandemik COVID-19 telah menunjukkan bahwa melindungi kesehatan merupakan hal mendasar bagi ekonomi, masyarakat, keamanan, dan stabilitas dunia. Pandemik juga menyoroti ketidaksetaraan kesehatan dan bagaimana hal tersebut mengakibatkan risiko tidak proporsional dan dampak sosial-ekonomi penyakit kepada kelompok rentan. 

Untuk itu, WHO akan terus mendukung Indonesia dalam mencapai komitmen pemerataan kesehatan. WHO siap mendukung negara-negara di seluruh dunia untuk membangun kembali dunia yang lebih sehat dan adil bagi semua.

"Mari kita perbarui komitmen kita terhadap pemerataan kesehatan dan bekerja sama untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif," kata Fransiska.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya