Kisah Kadis Kesehatan Sulsel Tetap Jadi Jubir Meski Positif Corona

Ichsan kuasai lantai 1 rumahnya, lantai 2 untuk anak-istri

Makassar,IDN Times - Pada 27 Maret lalu, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari secara terbuka mengumumkan dirinya telah terjangkit virus corona yang dikenal dengan kode COVID-19. Melalui video yang dia rekam sendiri, Ichsan mengatakan statusnya positif COVID-19. Atas saran dokter, Ichsan diminta untuk berdiam diri di rumah, melakukan karantina mandiri sembari menjalani perawatan.

Sikap berbesar hati Ichsan untuk mengakui bahwa dirinya positif mengundang apresiasi, dukungan, dan suntikan semangat dari sejumlah kalangan. Dengan begitu, orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengannya bisa segera mengambil langkah antisipasi untuk memeriksakan diri.

Sebelumnya, Ichsan aktif memberi keterangan kepada publik terkait perkembangan kasus COVID-19 di Sulsel. Ya, dia adalah juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan. Dari keterangan Ichsan pula, publik Sulawesi Selatan memperoleh pemaparan jernih proses penanganan COVID-19. Sempat menghilang beberapa waktu, Ichsan kembali muncul dengan status masih sama: positif corona. Namun, ia berkeras melanjutkan tugasnya sebagai juru bicara yang, terasa begitu sulit dilakukan oleh orang lain di provinsi ini.

Lalu, bagaimana ia menjalani hari-harinya selama menjalani isolasi mandiri di rumah? Berikut sepenggal cerita Ichsan kepada IDN Times. Keep scrolling!

1. Sosok juru bicara yang selalu bersemangat menjawab seluruh pertanyaan wartawan

Kisah Kadis Kesehatan Sulsel Tetap Jadi Jubir Meski Positif CoronaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari. IDN Times/Asrhawi Muin

Beberapa hari sebelum pengumuman terbuka yang dilakukan melalui rekaman video yang membuat heboh publik Sulawesi Selatan, Ichsan masih aktif memberikan keterangan pers kepada awak media mengenai perkembangan wabah COVID-19 di Sulsel melalui sambungan aplikasi Zoom.

Dalam setiap konferensi persnya, Ichsan selalu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan awak media dengan penuh semangat. Konferensi pers itu biasanya dilakukan selama satu jam. Dalam waktu tersebut, Ichsan tak pernah sekalipun menunjukkan gejala COVID-19 seperti batuk. Hal itu pun diakuinya dalam video pengumuman terbukanya.

"Saya saat ini dalam keadaan sehat walafiat, tidak demam, batuk, maupun sesak nafas. Tapi berdasarkan pemeriksaan PCR, untuk diagnosis covid pada diri saya hasilnya positif," kata Ichsan dalam video.

Karena tidak menunjukkan gejala, maka Ichsan tak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dia hanya diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sesuai pertimbangan pihak tenaga kesehatan atau dokter. 

2. Masih berstatus positif corona, Ichsan kukuh melanjutkan tugas sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sulsel

Kisah Kadis Kesehatan Sulsel Tetap Jadi Jubir Meski Positif CoronaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus Corona, Jumat (27/3). IDN Times/Istimewa

Sejak mengumumkan dirinya positif terinfeksi COVID-19, Ichsan tak pernah lagi muncul di depan pers. Hingga pada Rabu (1/4), Ichsan kembali tampil dalam konferensi pers melalui sambungan aplikasi Zoom. Artinya, hanya berselang lima hari sejak dia pertama kali mengumumkan positif terjangkit COVID-19.

Meski berstatus sebagai pasien positif COVID-19, namun hal itu rupanya tak menghalanginya untuk menyampaikan informasi terkini tentang perkembangan COVID-19 di Sulsel. Hanya saja, kali ini ia terlihat sesekali batuk.

Namun Ichsan yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel itu mengaku kondisinya semakin membaik. Hanya saja ia masih tetap harus melakukan isolasi di rumah sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

"Terkait kondisi saya, tak usah saya bilang. Lihat saja di video yang semakin baik. Saya kira sejak awal saya baik-baik cuma karena memang diperiksa laboratorium positif maka sesuai dengan standar yang ada, maka saya harus isolasi rumah sehingga membuat physical distancing dengan keluarga," cerita Ichsan kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Sabtu (4/4).

3. Anjurkan masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dan protokol penanganan COVID-19

Kisah Kadis Kesehatan Sulsel Tetap Jadi Jubir Meski Positif CoronaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari. IDN Times/Asrhawi Muin

Melakukan isolasi mandiri di rumah, tak lantas membuatnya bertemu keluarganya setiap hari. Walau berada dalam rumah yang sama, namun ia tetap melakukan penjarakan fisik atau physical distancing dengan keluarganya.

"Jadi saya di rumah ini di lantai satu, sedangkan istri dan anak saya di lantai dua. Itulah pengaturannya. Makanan untuk anak dan istri di atas (makanan untukya) simpan di tangga. Seperti itulah alhamdulillah," katanya sembari tertawa.

Selama di rumah, ia mengaku tetap menggunakan masker. Minum obat juga harus dilakukannya secara teratur sesuai dengan yang diberikan dokter. Begitu pula dengan pola makan. Menurutnya, tak ada perubahan pola makan dari sebelum dia ditetapkan sebagai pasien positif COVID-19 dengan setelahnya. 

"Hanya saja ada teman kirimkan sarabba, ya saya minum, hitung-hitung juga sarabba memang kesukaan. Ada teman yang kirim kurma Ajwa, Alhamdulillah saya makan juga," katanya.

Bagi dia, kunci dari melawan virus corona sebenarnya adalah dengan tetap patuh mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan tetap bersabar hingga nanti dinyatakan sembuh.

"Tapi inilah ceritanya bahwa sesuatu kepatuhan itu harus kita jalankan. Insya Allah dalam waktu dekat nanti juga saya akan melakukan pemeriksaan laboratorium kontrol untuk mengetahui apakah saya sudah sehat," ucapnya.

4. Tetap bekerja karena merasa terpanggil

Kisah Kadis Kesehatan Sulsel Tetap Jadi Jubir Meski Positif CoronaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari. IDN Times/Asrhawi Muin

Hingga kini, Ichsan masih menjalani isolasi mandiri di rumah sesuai dengan ketentuan. Selama itu pula dia harus betul-betul menjaga jarak dengan keluarga di rumahnya. Sejak menjalani isolasi, ia mengaku tak pernah lagi keluar rumah.

Namun bukan berarti hubungan dengan rekan maupun kerabatnya jadi terputus hanya karena dirinya diisolasi. Walau hanya berada di dalam rumah dengan status sebagai pasien positif COVID-19, akan tetapi Ichsan tetap aktif bekerja dari rumah atau work from home (WFH). 

Setiap hari, dia tetap berkoordinasi dengan posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sulsel melalui sambungan telepon, WhatsApp, maupun video konferensi melalui sambungan aplikasi Zoom. Baginya, tanggung jawab adalah faktor yang membuatnya terus bersemangat untuk tetap bekerja.

"Itu sudah jadi tanggung jawab dan panggilan moral sebagai dokter," kata Ichsan.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya