Danny Ancam Copot Kepsek yang Biarkan Kekerasan di Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto angkat bicara terkait aksi penganiayaan siswi SMP yang videonya viral di jagat maya. Menurut Danny menyoroti kinerja kepala sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut.
Dia pun mengancam akan memberikan sanksi berupa pencopotan kepala sekolah jika aksi serupa masih terjadi, baik di sekolah yang bersangkutan maupun di sekolah lainnya.
"Saya sudah sampaikan ke Kadis (Pendidikan). Peringatan kepada seluruh kepsek. Kalau kepsek tidak bisa kelola sekolahnya, termasuk kelola anak muridnya, saya pasti ganti," kata Danny kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: Kecewa pada Disdik Makassar, Ortu Siswi Korban Kekerasan Lapor Polisi
1. Konflik di sekolah seharusnya bisa dicegah
Danny mengatakan sekolah seharusnya mampu mencegah konflik semacam ini. Apalagi setiap sekolah memiliki guru BP sehingga aksi penganiayaan seperti ini seharusnya tak perlu terjadi.
"Kan ada guru BP. Mestinya konflik begini ada penyuluhannya. Itu harus betul-betul. Saya tidak sekadar menyalahkan kepsek karena ini menyangkut manajemen sekolah," kata Danny.
Selain itu, sekolah juga seharusnya menjaga hubungan baik tak hanya dengan siswa-siswinya namun juga dengan orang tua mereka.
"Itu sebagai bagian dari shortcut kalau ada konflik," kata Danny.
2. Danny tegaskan video kekerasan yang beredar bukan konten
Danny juga menegaskan bahwa apa yang terjadi di video itu jelas bukan sekedar konten. Sebab dari video yang beredar, tampak seorang siswi yang dipukul berkali-kali.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Muhyiddin, dianggap menyepelekan masalah ini. Muhyiddin sempat menyebut aksi ini masalah biasa yang lumrah di kalangan remaja, bahkan menyebutnya membuat konten.
"Bukan membuat konten. Alasannya adalah karena konten mereka begitu. Masa buat konten begitu. Terbalik itu. Karena konten mereka berantem. Tersinggung karena konten," kata Danny.
3. Orang tua siswa melapor ke polisi
Aksi penganiayaan itu pun berbuntut ke jalur hukum. Orang tua siswi yang dianiaya melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar, Kamis (13/1/2021) kemarin
Korban diwakili orang tuanya melayangkan laporan polisi karena menilai Dinas Pendidikan setempat, tidak pro pada korban dan cenderung menyepelekan kasus kekerasan di dunia pendidikan.
"Kami sangat kecewa dengan statement Kadis Pendidikan bahwa ini sebuah konten. Yang mana putri kami yang mengalami kekerasan," kata Andi Idris, ayah pelajar perempuan korban perundungan.
Baca Juga: Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Makassar