Bandara Hasanuddin Belum Buka Penerbangan Internasional

Makassar, IDN Times - Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar belum membuka pintu kedatangan untuk penerbangan dari luar negeri.
Pemerintah sudah membuka kembali pintu bagi penumpang pesawat penerbangan internasional sejak 17 September 2021. Namun sejauh ini pintu kedatangan penumpang dari luar negeri baru dibuka di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
"Jadi sampai saat ini di bandara Sultan Hasanuddin belum ada penerbangan internasional yang dibuka," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Wahyudi, saat dihubungi IDN Times, Rabu (22/9/2021).
1. Penerbangan internasional ditutup selama pandemik

Wahyudi menjelaskan penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin tidak lagi beroperasi sejak pandemik COVID-19. Penerbangan internasional bahkan tak pernah dibuka meskipun kasus COVID-19 telah melandai.
"Terakhir dibuka sebelum pandemik. Sejak pandemik kemarin langsung ditutup. Jadi sudah hampir dua tahun," kata Wahyudi.
Kasus COVID-19 pertama di Indonesia dilaporkan pada 2 Maret 2020 lalu, sedangkan kasus COVID-19 di Makassar atau Sulsel pertama kali dilaporkan pada 19 Maret 2020.
2. Penumpang tujuan luar negeri harus transit ke bandara lain

Wahyudi mengatakan, kalau pun nantinya penerbangan internasional di bandara tersebut sudah dibuka, maka ketentuannya akan diatur oleh Kementerian Perhubungan. Termasuk bagaimana penanganan WNA maupun WNI yang datang dari penerbangan luar Indonesia.
Sementara bagi penumpang yang ingin bepergian ke luar negeri, harus transit dulu ke bandara lainnya.
"Itu di Jakarta biasanya atau di bandara-bandara yang sudah ada penerbangan internasionalnya. Saat ini, Indonesia baru dua kan bandaranya yang dibuka," kata Wahyudi.
3. Jumlah penumpang domestik menurun 40 persen

Meski penerbangan internasional masih ditutup, penerbangan domestik masih berjalan seperti biasanya. Tapi Wahyudi menyebut ada penurunan jumlah penumpang akibat adanya pembatasan lewat PPKM.
"Kalau normalnya penumpang kita biasanya sampai di angka 30 ribu per hari. Sampai saat ini, hanya 15 ribu hingga 18 ribu. Ada 40 persen penurunan penumpang," katanya.