Warga Kepulauan Sangkarrang Makassar Keluhkan Camat Jarang Berkantor
Makassar, IDN Times - Warga Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kecewa dengan kinerja camat setempat. Pasalnya, camat yang bersangkutan jarang berada di kantor padahal kantor tersebut telah dibangun dengan biaya besar sekitar Rp3 miliar.
Ketua Aliansi Pemuda Mahasiswa Kepulauan Sangkarrang, Ahmad, mengaku sangat kecewa kepada pemerintah Kecamatan Sangkarrang. Selain karena jarang berkantor, juga jarang mengunjungi masyarakat di pulau tersebut.
"Kami dari Aliansi Pemuda Kepulauan Sangkarrang sebagai sosial control pada memerintah sangat menyayangkan keaktifan Ramli Lallo sebagai camat yang ada di Kepulauan Sangkarrang, jarang berkantor dan mengunjungi masyarakat yang ada di pulau," ucap Ahmad, Minggu (17/4/2022).
1. Camat disebut lebih sering di rumah singgah
Menurut informasi yang didapatkan Ahmad, staf Kecamatan Sangkarrang tidak pernah berkantor karena adanya rumah singgah di Jalan Faisal.
"Terlepas juga adanya rumah singgah yang jauh dari wilayah pelabuhan yakni di kompleks Jalan Faisal yang tiap tahun digelontorkan anggaran sewa dan tidak berfungsi sebagai kantor pembantu adminstrasi kepedudukan bagi warga Sangkarrang yang ada di Makassar," katanya.
2. Warga berharap camat dievaluasi
Warga lainnya yang enggan disebutkan namanya, mengaku jarang melihat camat berkantor dan jarang mengunjungi warga. Dengan demikian, dia berharap camat yang bersangkutan perlu dievaluasi.
"Saya sangat menyayangkan keaktifan kehadiran bapak camat untuk lebih banyak mengunjungi warganya, harusnya Pak Wali mengevaluasi Camat Sangkarrang karena kemalasannya berkantor di pulau," katanya.
Kecamatan Sangkarrang sendiri merupakan wilayah kepulauan yang tidak jauh dari daratan Kota Makassar. Kecamatan ini terdiri dari tiga kelurahan yaitu Barrang Caddi, Barrang Lompo, dan Kodingareng.
3. Camat sebut pelayanan bisa di mana saja
Camat Sangkarrang, Ramli Lallo, saat dikonfirmasi IDN Times terkait keluhan warganya itu mengatakan bahwa dia sering menghadiri kegiatan Pemkot sehingga sulit jika harus menyeberang ke pulau setiap hari.
Namun dia menegaskan bahwa meskipun dia tidak berkantor setiap hari namun pelayanan publik tetap jalan. Karena di kantor kecamatan ada sekretaris camat, atau kepala seksi hingga staf yang selalu bertugas.
"Tidak pernah kantor tutup. Kemudian saya juga laksanakan pelayanan di mana saja. Kalau itu sudah ACC sesuai dengan prosedur, persyaratan dengan dilengkapi saya tanda tangan di mana saja. Saya tidak pernah persulit warga," katanya.