Wali Kota Makassar Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem

- Cuaca ekstrem diprediksi hingga 22 Maret 2025 oleh BMKG
- Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, meminta warga waspada terhadap potensi banjir dan gangguan transportasi laut
- Pemerintah Kota Makassar bersiap dengan peralatan evakuasi dan berkoordinasi dengan tim tanggap darurat untuk merayakan Lebaran dengan aman
Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 22 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prediksi mengenai tingginya curah hujan di Makassar dan sekitarnya, termasuk wilayah kepulauan.
"BMKG memprediksi cuaca ekstrem hingga 22 Maret. Saya sudah meminta BPBD untuk terus memperbarui informasi kepada masyarakat agar semua lebih berhati-hati," kata Munafri, Senin (17/3/2025).
1. Soroti kelancaran transportasi laut menuju pulau-pulau

Selain potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir di wilayah daratan, Munafri juga menyoroti kelancaran transportasi laut menuju pulau-pulau di sekitar Makassar. Dia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait memastikan distribusi logistik tetap aman, terutama menjelang perayaan Lebaran.
"Distribusi logistik harus lancar hingga Lebaran. Saya sudah meminta BPBD memastikan keamanan lalu lintas ke pulau-pulau," tegasnya.
2. Siapkan berbagai peralatan evakuasi

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan berbagai peralatan evakuasi dan terus berkoordinasi dengan tim tanggap darurat. Menurut Munafri, kesiapan ini bertujuan agar masyarakat tetap dapat merayakan Lebaran dengan aman meskipun terjadi kondisi cuaca ekstrem.
"Kami harus memastikan semua orang bisa merayakan Lebaran dengan baik. Jika terjadi sesuatu yang berdampak parah, kita harus siap," lanjutnya.
3. Gandeng universitas untuk atasi banjir

Di sisi lain, Pemkot Makassar juga menggandeng Universitas Hasanuddin dan Universitas Bosowa untuk menyusun strategi pengurangan risiko banjir sebagai solusi jangka panjang.
"Kita sudah berdiskusi dengan Unhas soal bagaimana mengurangi risiko banjir secara efektif. Ini butuh kolaborasi, tidak bisa hanya Pemkot yang bekerja," jelas Munafri.