Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

“Tukang Bubur Naik Haji” Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci

WhatsApp Image 2025-07-06 at 14.33.25.jpeg
Cici (kanan), tukang bubur asal Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang berangkat haji bersama ibundanya. (Dok. PPIH Embarkasi/Debarkasi Makassar)

Makassar, IDN Times – Suci Novikana, wanita 38 tahun yang akrab disapa Cici, baru saja menunaikan ibadah haji. Dia merupakan tukang bubur asal Pomala, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang berangkat melalui Embarkasi Makassar (UPG).

Cici berangkat haji mendampingi ibunya, Siti Nurbaja (69), dan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 36. Selama di Tanah Suci, Cici kerap membagikan momen kebersamaannya dengan ibunda melalui akun Facebook "Argo Bubur Pomala". Warganet kemudian mengenali mereka sebagai "Tukang Bubur Naik Haji", layaknya judul sebuah serial televisi.

Keduanya dijadwalkan tiba kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Senin (7/7/2025). Jelang jadwal kepulangan, dia mengenang hari-harinya di Tanah Suci.

“Setiap momen di Tanah Suci menurut saya sangat berharga dan berberkah. Terlebih keberangkatan saya tahun ini ke Tanah Suci boleh dibilang atas ‘berkah dan hadiah’ dari Ibunda saya, maka setiap momen yang kami lalui berdua itu patut disyukuri. Mungkin inilah salah satu cara Allah SWT agar saya bisa membantu dan berbakti lebih kepada orangtua yang memang secara fisik mengalami keterbatasan, sementara ibadah haji merupakan ibadah fisik yang sebagian besar prosesnya butuh stamina yang prima,” ungkapnya dilansir Tim Humas PPIH Debarkasi Makassar.

1. Layanan dan fasilitas yang membantu jemaah lansia patut disyukuri

WhatsApp Image 2025-06-08 at 22.28.01.jpeg
Seorang petugas haji saat mengantar jemaah haji lansia yang tertinggal dari jemaahnya saat lempar jumrah di Jamarat, Sabtu (7/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Tak hanya soal keberangkatan, Cici juga mengapresiasi layanan pemerintah dan petugas haji Indonesia yang disebutnya sangat peduli terhadap jemaah, khususnya yang lansia. Hal itu dianggap membantu bagi dia yang berangkat haji untuk membantu sang ibu yang termasuk kategori lansia.

“Alhamdulillah, petugas haji Indonesia baik di kloter maupun dan yang di Arab Saudi sangat peduli kepada kami selaku jemaah, terlebih kesediaan fasilitas seperti Bus Shalawat dan Murur bagi lansia juga sangat membantu, sehingga semua proses dan rangkaian ibadah bisa kami laksanakan dan lalui dengan baik,” ucap Cici.

2. Cici mengenang momen-momen mengharukan penuh air mata

WhatsApp Image 2025-07-06 at 14.33.26(2).jpeg
Cici (kanan), tukang bubur asal Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang berangkat haji bersama ibundanya. (Dok. PPIH Embarkasi/Debarkasi Makassar)

Perjalanan spiritual selama hampir 40 hari itu tidak lepas dari momen haru yang membekas bagi Cici. Salah satunya adalah saat melihat Ka'bah untuk pertama kali bersama ibundanya.

“Jujur, momen-momen tersebut sangat mengaduk-aduk emosi dan penuh air mata. Sangat berat rasanya meninggalkan Tanah Suci yang penuh kenangan dan keberkahan ini. Dibenak kami teriring doa dan harapan, semoga kelak kami sekeluarga bisa mengulang kembali peristiwa mulia ini, ya Allah,” katanya dengan suara terbata-bata.

Beberapa momen yang disebutkannya antara lain, kala menemani dan mendorong ibundanya melaksanakan umrah dengan kursi roda memasuki Masjidilharam dan melihat Kakbah saat pertama kali tiba di Makkah, saat Wukuf di Arafah, melontar Jamarat di Mina yang menguras tenaga, melaksanakan Tawaf Wada’ (Perpisahan) sebelum meninggalkan Makkah menuju Madinah. Lalu saat sholat di raudah Masjid Nabawi, dan puncaknya saat datangnya kabar kalau besok akan meninggalkan Tanah Suci menuju ke Tanah Air.

3. Kloter 36 bawa pulang jemaah haji Sulawesi Tenggara

Pemberangkatan jemaah haji dengan pesawat Garuda Indonesia melalui Embarkasi Makassar. (Dok. Istimewa)
Pemberangkatan jemaah haji dengan pesawat Garuda Indonesia melalui Embarkasi Makassar. (Dok. Istimewa)

Menurut laporan petugas kloter Fardin, Kloter 36 UPG terdiri atas 392 jemaah asal Sulawesi Tenggara. Ada dua jemaah yang sebelumnya melakukan tanazul awal (pulang lebih dulu) via Kloter 31, dan dua lainnya bergabung melalui tanazul masuk dari Kloter 9 dan 18.

Pesawat Garuda Indonesia GA 1436 yang membawa rombongan ini dijadwalkan transit di Bandara Kualanamu, Medan, sebelum melanjutkan penerbangan ke Makassar. “Mohon doanya perjalanan kami dilancarkan dan diberi keselamatan hingga tiba di Tanah Air,” ujar Fardin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us