Tolak Ditertibkan, Manusia Silver di Makassar Serang Petugas Satpol PP

- Manusia silver di Makassar mengamuk saat akan diamankan oleh Satpol PP
- Para manusia silver melempari petugas dengan batu dan anak panah, membuat aparat mundur sementara
- Pendekatan persuasif tetap digunakan dalam penertiban karena sebagian besar adalah warga lokal dan anak muda
Makassar, IDN Times – Sejumlah "manusia silver" mengamuk saat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar hendak mengamankan mereka di Jalan Sungai Saddang, Kamis sore (8/5/2025)
Petugas mendapat perlawanan sengit dari puluhan manusia silver. Tak hanya berteriak, mereka bahkan melempari petugas dengan batu dan melontarkan anak panah atau busur hingga membuat aparat mundur dari lokasi.
1. Satpol PP Sebut Penertiban Bagian dari Kegiatan Rutin

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat petugas Satpol PP tengah menjalankan tugasnya justru mendapat perlawanan sengit dari puluhan manusia silver.
Para manusia silver yang jumlahnya cukup banyak terlihat agresif melempar batu hingga membuat petugas mundur dan menghentikan sementara proses penertiban.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP Kota Makassar, Fathur Rahim, menyebut bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari rutinitas operasi ketertiban yang kerap dilakukan jajarannya.
"Dijelaskan pada video viral anggota Makassar dilempar-lempar oleh keluarga manusia silver saat melakukan penindakan. Ini sebenarnya tadi bukan kejadian tetapi memang rutinitas daripada kegiatan kami," kata Fathur kepada awak media, Kamis malam.
2. Reaksi Manusia Silver Dianggap Spontan

Ia menjelaskan bahwa penertiban ini bertujuan menciptakan keteraturan kota dan menjaga kelancaran arus lalu lintas. Satpol PP menerjunkan personel dari 14 kecamatan untuk menyasar sejumlah titik yang dinilai krusial.
"Ada memang tadi kami lakukan beberapa titik yang memang kami tugaskan seluruh BKO dari 14 kecamatan. Tapi saya tadi meninjau ada 5 kecamatan, 5 titik yang memang menjadi agak-agak penting harus kita hadiri," terangnya.
Meski sempat terjadi aksi pelemparan batu dan penggunaan senjata seperti busur oleh sejumlah manusia silver, Fathur menegaskan bahwa tidak ada korban serius dari pihak petugas.
"Dan tadi ya bukan kejadian tetapi begitulah reaksi daripada mereka dan masyarakat juga. Kita lihat mendukung kita bagaimana kita menertibkan," ujarnya.
3. Tak Ada Korban

Fathur juga menyebut bahwa pendekatan persuasif tetap menjadi metode utama yang digunakan, mengingat para manusia silver sebagian besar adalah warga lokal dan anak-anak muda.
"Memang harus kita lakukan pembinaan. Jadi anggota kami tadi juga bersama semua tetap melakukan penegakan perda, penegakan aturan secara persuasif," tambahnya.
Pihaknya memahami bahwa skala kehadiran manusia silver kali ini cukup besar karena penertiban dilakukan secara mendadak.
"Kalau tiba-tiba biasanya mereka pada volume yang agak banyak. Kami turun terjadilah reaksi begitu, sebagian teman-teman kami juga terkena lemparan dan lain sebagainya," jelasnya.
Terakhir, Fathur menyebut insiden ini sebagai bagian dari risiko tugas, namun tetap menekankan bahwa tidak ada anggota yang mengalami luka serius.
"Tetapi itu bukan biasa tetapi itu menjadi risiko dari kami menjalankan tugas, tapi secara untuk signifikan tidak ada. Bahkan ada yang memakai busur juga tapi sejujurnya tidak ada anggota yang kena," pungkasnya.