Tabrak 10 Orang, Pengedara Mobil di Makassar Dikeroyok Warga

Jamal mengatakan, insiden tabrak lari ini terjadi sekitar pukul 21.30 Wita. Menurut keterangan sejumlah saksi hingga beberapa korban, tabrak lari Baharuddin terjadi di tiga lokasi berbeda di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang.

Lokasi pertama di depan Mal Nipah. Berikutnya di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, lalu sebelum Pos Lalu Lintas pertigaan Jalan Urip Sumoharjo-Perintis Kemerdekaan. Selain korban luka, sejumlah kendaraan yang rata-rata sepeda motor, diseruduk mobil yang dikendarai Baharuddin.

Jamal enggan berspekulasi menyoal kondisi pelaku penabrak. Baharuddin berkendara dalam kondisi mabuk atau tidak, Jamal belum bisa menyimpulkan.

Pelaku kini masih menjalani perawatan setelah diamuk massa.

"Untuk sementara dugaan kita, dia masih terlihat normal. Tapi karena keadaan yang penuh luka-luka dan darah jadi kami tidak bisa indikasikan mabuk atau tidak," ucap Jamal.

Polsek Panakkukang berkoordinasi dengan jajaran Satlantas Polrestabes Makassar masih menyelidiki motif di balik tabrak lari ini. Baharuddin akan diperiksa setelah kondisinya membaik.

Aksi ugal-ugalan pengendara bernama Baharuddin seketika viral di media sosial. Dalam rekaman video berdurasi kurang dari satu menit di Instagram, sejumlah warga ramai-ramai menghajar Baharuddin.

Mobilnya juga ikut dihancurkan setelah warga setempat mengetahui bahwa Baharuddin telah menabrak lari puluhan pengendara lainnya. Kepala SPKT III Polsek Panakkukang Ipda Ambo Tang terpisah mengatakan, Baharuddin awalnya diduga menabrak pengendara yang melintas searah dengannya di Jalan Urip Sumoharjo. Tepatnya, di depan Kantor Gubernur Sulsel.

Mendapatkan laporan tersebut, aparat Polsek Panakkukang bergegas menuju tempat kejadian. Petugas bahkan dikabarkan cukup kewalahan menenangkan massa yang terus menghajar Baharuddin.

Baharuddin sempat diamankan di salah satu rumah warga setempat di Jalan Urip Sumoharjo, sebelum dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Makassar untuk menjalani perawatan medis.

"Warga yang melihat itu mungkin emosi dan memburu mobilnya," jelas Ambo.