Sulsel Baru Datangkan Alat Deteksi Varian Omicron

Hingga saat, Dinas Kesehatan Sulsel tidak memiliki fasilitas atau sarana untuk mendeteksi varian omicron. Selama ini, pihaknya harus menyerahkan sampel pasien yang dicurigai omicron ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta.

Biasanya, hasil pemeriksaan sampel baru akan keluar setelah dua hari. Meski begitu, Arman mengklaim sejauh ini belum ada hasil pemeriksaan sampel asal Sulsel yang positif varian omicron.

Arman menyatakan, varian omicron sebenarnya bisa dideteksi meski tanpa alat. Yakni dengan melihat grafik tren kasus harian. Hal ini mengingat bahwa varian omicron disebut memiliki daya tular lebih tinggi dibandingkan varian jenis lainnya.

Ketika tren kasus harian COVID-19 mulai meningkat, maka di situlah pemerintah perlu waspada. Karena bisa jadi varian Omicron sudah ada namun belum terdeteksi.

"Kalau tren kasus meningkat, misalnya masuk omicron di sini, harusnya cenderung naik. Berarti menular, sedangkan ini grafik kasus masih naik turun, artinya kita masih berpikir kayaknya belum masuk," kata Arman.

Menurut Arman, varian omicron tetap bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan dan memperketat testing dan tracing. Jika belum punya alat khusus, menurutnya, itu tak menjadi masalah karena virus COVID-19 tetap akan terdeteksi di laboratorium yang sudah ada.

"Apapun virusnya, Delta atau Omicron, kan terdeteksi di mesin-mesin biasa bilang positif. Kan selama ini waktu Delta ganas-ganasnya Juni-Juli tahun lalu lab kita tidak bisa mendeteksi Delta, cuma positif negatif ji tapi tetap melandai," katanya.