Makassar, IDN Times - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar telah memberangkatkan 3.526 orang ke Tanah Suci, hingga Selasa (30/5/2023). Tahun ini jemaah haji yang diberangkatkan lewat Embarkasi Makassar 15.935 termasuk petugas pendamping.
Menurut data UPT Asrama Haji Makassar, jemaah haji yang sudah diberangkatkan sejak 24 Mei 2023 terdiri 1.376 pria dan 2.150 wanita. Pemberangkatan terdiri dari 9 kloter, dari total 41 kloter di Embarkasi Makassar.
Hingga Kloter 9, anggota jemaah termuda di Embarkasi Makassar tercatat berusia 18 tahun. Sedangkan usia paling tua 102 tahun.
Di antara jemaah terdapat 781 orang berkategori lansia atau 65 tahun ke atas. Lansia tercatat 22 persen dari total jemaah yang sudah berangkat.
Masih ada 12.358 orang yang menunggu pemberangkatan via Embarkasi Makassar. Jemaah berjumlah 12.200 orang plus 158 petugas.
PPIH Embarkasi Makassar mengurusi pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji dari delapan provinsi tahun ini. Jumlahnya 15.935 termasuk petugas pendamping. Menurut data, jemaah terbanyak berasal dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, yaitu 7.321.
Jumlah jemaah asal provinsi lain, masing-masing, Gorontalo 978, Sulawesi Tenggara 2.019, Maluku 1.086, Maluku Utara 1.076, Sulawesi Barat 1.453, Papua 1.076, dan Papua Barat 723.
Embarkasi Makassar memberangkatkan jemaah haji dalam dua gelombang. Sebanyak 20 kloter dalam gelombang pertama diberangkatkan bertahap menuju Madinah hingga 7 Juni 2023. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberangkatan 21 kloter pada gelombang kedua yang berangkat menuju Jeddah.
Pemulangan haji melalui Debarkasi Makassar juga terbagi dalam dua gelombang dan 41 kloter. Pemulangan jemaah bertahap dari 4 Juli hingga 2 Agustus 2023.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar menerapkan sistem One Stop Service pada penyambutan jemaah haji untuk mendukung slogan penyelenggaran haji tahun ini, yaitu "Haji Ramah Lansia". Sekertaris PPIH Embarkasi Makassar H. Ali Yafid menyampaikan bahwa sistem itu diterapkan agar waktu layanan lebih efektif dan efisien.
"Sehingga jemaah haji kita memiliki banyak waktu untuk istirahat dan manasik selama di asrama haji sebelum diberangkatkan ke tanah suci," kata Ali.
One Stop Service meliputi pembagian lembar akomodasi, penyerahan gelang identitas jemaah haji, penyerahan living cost dan pemeriksaan kesehatan di satu lokasi yang sama yakni Aula Arafah Asrama haji. Khusus untuk lansia, PPIH menerapkan layanan "jemput bola”, yaitu memberikan layanan kepada jemaah lansia secara khusus di semua tahapan pelayanan saat penerimaan.
"Tanpa memakan waktu yang lama, prosesi penerimaan jemaah haji di Aula Arafah sudah selesai, dan jemaah langsung diantar ke wismanya masing masing oleh panitia dengan menggunakan kendaraan operasional asrama haji. Dan mengutamakan mobilisasi buat lansia, termasuk barang atau koper bawaannya," Ali menambahkan.