Satu PDP Corona di RSU Anutapura Palu Sulawesi Tengah Meninggal Dunia

30 Mar 2020, 20:42 WIB

Ilustrasi dokter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Palu, IDN Times – Seorang warga Palu, Sulawesi Tengah, yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) terkait wabah virus corona atau COVID-19 dinyatakan meninggal dunia pada Senin (30/3) sekitar pukul 03.00 WITA. Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Plt Direktur Rumah Sakit Umum Anutapura Palu, dr. Herry Mulyadi.

"Jadi betul ada pasien di RS Anutapura itu dengan status pasien dalam pengawasan itu meninggal tadi subuh, kurang lebih sekitar jam 3 dini hari," kata Herry saat dihubungi IDN Times. Ini menjadi kasus kematian PDP pertama di Kota Palu.

1. Mendiang diketahui baru saja melakukan perjalanan dari Jakarta

IDN Times/Candra Irawan

Pasien PDP tersebut disebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 50 tahun. Herry menuturkan bahwa mendiang PDP baru saja pulang dari perjalanan ke Jakarta beberapa waktu lalu. "Pasien tersebut dalam perjalanan dari Jakarta, terus datang dari rumah sakit (Anutapura)," tutur Herry.

Penetapan status PDP COVID-19 tak lepas dari gejala yang dialami mendiang yakni demam, batuk, dan sesak nafas. "Pasien ini juga memiliki riwayat penyakit berat, tapi tidak perlu ya ditahu riwayatnya penyakitnya," ujarnya.

2.Jasad pasien PDP COVID-19 sudah diambil oleh pihak keluarga

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Pasien yang telah mengembuskan napas terakhirnya tadi subuh tersebut telah diambil oleh pihak keluarga. Pihak rumah sakit pun telah menjalankan protokol penanganan jenazah terkait virus corona.

"Tadi subuh sudah dibawa keluarganya, paginya langsung dimakamkan," ungkap Herry.

Saat ini, jumlah pasien berstatus PDP yang sedang ditangani pihak RSU Anutapura sebanyak lima orang.

Herry turut menyatakan bahwa sampai hari Minggu (29/3) kemarin, hasil pemeriksaan sampel swab dua pasiennya dari laboratorium Kementerian Kesehatan RI telah keluar. Dua pasien PDP tersebut dinyatakan negatif COVID-19.

3. Hasil uji swab pasien yang telah meninggal dunia masih ditunggu

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kendati telah meninggal, pasien tersebut belum memiliki hasil spesimen diagnosis positif atau tidak terpapar virus corona. Herry juga belum bisa memastikan sampel swab mendiang dikirim ke laboratorium Kemenkes. "Belum tahu saya, saya baru mau cek," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia turut menekankan imbauan kepada masyarakat khususnya keluarga agar tidak menjenguk pasien isolasi terduga COVID-19. Ini demi memutus rantai penyebaran wabah.

"Saya imbau mohon saudara-saudara khususnya keluarga pasien agar jangan sekali-kali berniat ingin menjenguk pasien yang sudah dalam kategori diisolasi, tolong," tekan Herry.

Laporan : Muhammad Faiz Syafar untuk IDN Times