Satu Orang Meninggal saat Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso

Makassar, IDN Times - Satu orang dilaporkan meninggal akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal pada Minggu malam. Korban sempat mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir.
“Saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
1. Warga Poso pesisir merasakan gempa sekitar 15 detik

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Adapun pusat gempa berada di darat pada koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT dengan kedalaman 10 kilometer.
"Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat berada di 18 km barat laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km tenggara Kota Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta. Gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami,” ujar Abdul Muhari.
Ia menambahkan, sebagian besar warga di Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan guncangan kuat selama kurang lebih 15 detik. “Sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman,” ungkapnya.
Di Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 detik. Warga juga sempat keluar rumah, namun hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
2. Sebanyak 29 orang luka-luka, 45 rumah rusak

Sesaat setelah guncangan mereda, BPBD Kabupaten Poso segera melakukan monitoring dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan serta desa setempat untuk melakukan pendataan. Laporan sementara didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo. Selain itu, 1 unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan,” papar Abdul Muhari.
Ia juga menuturkan, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan. Kaji cepat sementara, tercatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan.
3. BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat

Sesuai instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat melalui ruang komunikasi digital pada Minggu (17/8) malam. Rapat ini dipimpin Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan bersama perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, BPBD Poso, dan forkopimda Kabupaten Poso.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju Poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian. Dalam tahap awal, direncanakan akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras,” kata Abdul Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada terhadap potensi gempa susulan, serta hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BNPB, BMKG, dan BPBD melalui kanal terpercaya.