Program Makan Bergizi Gratis di Manado Sasar 3.438 Siswa

- Program Makan Bergizi Gratis dimulai di 26 provinsi Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.
- SD Katolik 17 Manado menjadi salah satu sekolah yang menerima program ini dengan antusias dari siswa.
- Program ini dijalankan dengan anggaran Rp 10 miliar dari APBD Sulut 2025 dan diharapkan dapat membantu mengatasi masalah stunting.
Manado, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis dimulai, Senin (6/1/2025). Ada 190 dapur MBG yang beroperasi di 26 provinsi di Indonesia.
Satu di antaranya ada di Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang merupakan kampung halaman ibunda Presiden RI Prabowo Subianto, Dora Sigar. Satu dapur ini dikelola oleh Yayasan Cahaya Langowan Nusantara yang akan melayani MBG di 15 kabupaten/kota se-Sulut.
SD Katolik 17 Manado turut merasakan program ini di hari pertama. “Kami memang sudah siap jauh-jauh hari, tapi kaget juga akan berlangsung pada Senin,” kata Kepala SD Katolik 17 Manado, Lexie Palohoean.
Di Manado sendiri, program ini baru dilaksanakan oleh 5 sekolah. Sasarannya adalah 3.438 siswa PAUD, TK, SD, dan SMP.
1.Menu berganti setiap hari

Lexie mengatakan anak-anak menyambut antusias program ini. Ada kurang lebih 188 murid di sekolahnya yang menerima program ini.
Menunya pun sangat bergizi karena ada nasi, ayam, sayur, dan buah. “Untuk ke depannya ada telur dan susu, jadi bergantian setiap hari,” tambah Lexie.
Sejauh ini, tak ada keluhan dari para siswa soal menu. Ia berharap menu bergizi ini bisa bertahan seterusnya.
2.Survei alergi dan toleransi makanan

Program ini juga sudah berjalan di Langowan, lebih tepatnya Kecamatan Langowan Utara dan Langowan Barat. Ada 45 sekolah yang sudah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) baik PAUD, TK, SD, dan SMP.
Sebelum program ini dijalankan, Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulut sudah melakukan survei terhadap alergi dan toleransi makanan anak-anak. Hal ini dilakukan untuk memastikan menu tepat sasaran dan tidak membahayakan.
“Hasil survey itu kami berikan ke BGN lalu disampaikan ke SPPG, sehingga makanan yang disalurkan benar-benar tepat, tidak keliru,” tambah Kepala BPMP Sulut, Febry Dien.
3.Pemprov Sulut gelontorkan Rp 10 miliar

Pemprov Sulut menopang program unggulan Prabowo Subianto-Gibran Rrakabuming Raka ini dengan anggaran Rp 10 miliar. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulut 2025.
Meski begitu, kabupaten/kota juga diharapkan bisa menganggarkan program MBG ini. Agar tak ada kendala, Pemprov Sulut terus mematangkan program ini.
Sekprov Sulut, Steve Kepel, berharap program ini bisa membantu mengatasi masalah stunting. “Ini kan untuk anak SD dan PAUD, supaya tidak ada yang stunting,” ucap Steve.