Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Selidiki Bercak Darah di TKP Penikaman Karyawan Koperasi Gowa

(Ilustrasi garis polisi) Polisi memasang garis dilarang melintas (IDN Times/Fadly Syahputra)

Makassar, IDN Times - Kepolisian menyelidiki bercak darah di lokasi kejadian penyerangan sadis kantor koperasi di Kompleks BTN Gangga Permai, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Itu yang mau didalami (ada bercak darah di lokasi), apakah darah korban saja atau darah pelaku juga," ungkap Kepala Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Gowa, AKP Burhan kepada IDN Times Sulsel, Senin (10/10/2022).

Sebelumnya, Sabtu (8/10/2022), Reskrim Polres Gowa menggelar rekonstruksi penyerangan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan tiga korban karyawan koperasi.

1. Polisi sebut dua korban masih kritis

Dua korban penyerangan sadis di kantor Koperasi di Gowa saat tergeletak dalam kamar, Jumat (7/10/2022). (Istimewa)

Dalam kejadian itu, tiga karyawan koperasi bernama Ismail (21), Putra Ardiansyah (20), dan Aditya (21), dianiaya oleh pelaku saat tiga korban menginap di kantornya, Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 01.00 Wita.

Akibat penganiayaan itu, Ismail meninggal dunia. Korban mengalami 10 luka tikaman atau tebasan di bagian leher, bagian wajah, bagian dada, dagu, dan tangan. Sementara Putra dan Aditya juga menderita luka tikaman dan tebasan, yang kini dirawat di rumah sakit.

"Sampai hari ini (Senin) dua korban masih kritis di rumah sakit, dirawat," kata Burhan.

2. Belum bisa dimintai keterangannya

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Lanjut Burhan, dua korban hingga saat ini masih kritis. Dua korban harus menjalani perawatan intensif oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Takalar.

"Korban masih terbaring dan belum bisa kita mintai keterangannya untuk BAP-nya (Berita Acara Pemeriksaan)," lanjutnya.

3. Rekonstruksi untuk mengetahui motif pelaku

Garis polisi di rumah kantor Koperasi di Gowa yang diserang, Jumat (7/10/2022). (Istimewa)

Sebelumnya, AKP Burhan menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah kasus tersebut merupakan murni penganiayaan atau perampokan.

"Itu yang kita mau olah kembali di proses rekonstruksi, untuk menentukan apa motif pelaku dalam kasus ini," jelas Burhan.

Sementara itu, Kepala Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhly mengungkapkan, saat kejadian itu tiga korban yang sementara tidur, lupa mengunci pintu pagar dan rumah.

"Diduga korban sementara tertidur karena kejadiannya itu sekitar 01.00 dinihari. Baru itu pintu pagarnya sama pintu rumah dan pintu kamar memang tertutup tetapi tidak terkunci sama sekali," terang Fadhly.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us