Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Makassar Siapkan Rp2,5 M untuk Studi Kelayakan Stadion Untia

Ilustrasi anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Makassar siapkan anggaran Rp2,5 miliar untuk studi kelayakan pembangunan stadion baru di wilayah Untia.
  • Penyusunan feasibility study (FS) menjadi tahap awal yang krusial dalam mewujudkan proyek ini, termasuk potensi kerja sama dengan investor luar negeri.
  • Lokasi stadion direncanakan di kawasan Untia dengan estimasi biaya pembangunan fisik antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk menyusun studi kelayakan atau feasibility study (FS) pembangunan stadion baru di wilayah Untia, Kecamatan Biringkanaya. Stadion tersebut dirancang sebagai sarana olahraga berskala menengah dengan kapasitas hingga 15.000 penonton.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan penyusunan FS menjadi tahap awal yang sangat krusial dalam mewujudkan proyek ini. FS akan mencakup kajian teknis, finansial, dan legal, termasuk perizinan lingkungan (AMDAL), analisis dampak lalu lintas (Amdalalin), hingga desain teknis stadion.

“Anggaran awalnya kita siapkan untuk FS. Kira-kira di angka Rp2,5 miliar. Ini menjadi dasar semua, berapa besar kapasitas stadion, berapa luas lahan yang dibutuhkan, perizinan seperti AMDAL, Amdallalin, sampai ke desain detail engineering-nya,” kata Munafri, Jumat (11/4/2025).

1. Pembangunan fisik tidak bisa dimulai tanpa dokumen perencanaan

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Munafri menegaskan tanpa dokumen perencanaan yang matang, pembangunan fisik tidak bisa dimulai. Karena itu, penyusunan pra-FS juga akan dikerjakan sebagai langkah awal penyusunan arah teknis dan administratif proyek.

“Groundbreaking tidak mungkin dilakukan kalau data perencanaan belum lengkap. Kita harus tahu dulu apa yang akan dibangun,” tegasnya.

2. Pemkot mulai jajaki potensi kerja sama dengan investor luar negeri

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Direktur Jakarta Propertindo, Iwan Takwin, meninjau lokasi pembangunan stadion di Untia, Sabtu (8/3/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Seiring penyusunan FS, Pemkot juga mulai menjajaki potensi kerja sama dengan investor luar negeri. Tiga negara menjadi prioritas target, yakni Qatar, Belgia, dan China. Komunikasi awal telah dilakukan, termasuk dengan JTA International Investment Holding dari Qatar.

“Kita sounding ke tiga negara itu. Sudah ada komunikasi awal, termasuk surat dari JTA International Investment Holding Qatar. Tapi itu baru satu dari beberapa opsi. Kita akan perlihatkan kebutuhan kita. Kalau setuju, ayo lanjut. Kalau tidak, kita cari mitra lain,” jelas Munafri.

Skema kerja sama pun bersifat fleksibel. Mulai dari pendanaan penuh oleh investor, kolaborasi 50:50, atau pembiayaan sepenuhnya oleh pemerintah, bergantung pada hasil FS dan minat calon investor.

Adapun lokasi stadion direncanakan yaitu di kawasan Untia. Pemerintah memastikan legalitas lahan sudah tuntas dan berada dalam penguasaan Pemkot Makassar. Estimasi pembangunan fisik stadion diperkirakan berkisar antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

“Kita tidak mau bangun stadion seperti bangun kandang ayam. Ini harus betul-betul terencana. Kita bicara tempat yang bisa menampung 15.000 orang, jadi soal keamanan dan desain sangat penting,” kata Munafri.

3. Stadion dirancang dengan standar internasional

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Direktur Jakarta Propertindo, Iwan Takwin, meninjau lokasi pembangunan stadion di Untia, Sabtu (8/3/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Meski tidak diwajibkan oleh FIFA, stadion tetap dirancang dengan standar internasional agar dapat menggelar event olahraga resmi. Kapasitas yang ditargetkan di angka 15.000 penonton dianggap ideal untuk kebutuhan Kota Makassar.

Pemkot menegaskan seluruh proses akan dijalankan secara transparan, profesional, dan akuntabel. Setelah studi kelayakan tuntas, barulah Pemkot membahas terkait konstruksi. 

“Yang jelas, kita siapkan dulu semuanya secara matang. Baru setelah itu bicara konstruksi dan realisasi,” kata Munafri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us