Pemkot Makassar Belum Dapat Solusi Jangka Panjang Tangani Anjal Gepeng

- Pemerintah Kota Makassar mencari alternatif penanganan jangka panjang untuk masalah sosial anak jalanan, gelandangan, dan pengemis.
- Penertiban masih belum cukup, pemerintah harus memikirkan langkah selanjutnya dan memastikan kesejahteraan mereka agar tak turun ke jalan-jalan.
- Fenomena anjal gepeng di Makassar menimbulkan efek domino, pemerintah harus memberikan solusi terhadap masyarakatnya setelah penertiban.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar masih mencari alternatif penanganan jangka panjang untuk masalah sosial seperti anak jalanan, gelandangan, dan pengemis atau anjal gepeng. Saat ini pemerintah masih menjalankan solusi jangka pendek yakni penertiban.
Namun penertiban saja belum cukup. Pemerintah kota juga harus memikirkan langkah selanjutnya setelah penertiban dan memastikan kesejahteraan mereka agar tak lag turun ke jalan-jalan.
"Kita tidak begitu saja menertibkan mereka karena kita harus berpikir bahwa kira-kira apa solusi terhadap mereka ini ketika tidak di jalan lagi dia di mana. Dia kan harus hidup, makan, dan kerja," kata Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, Senin (7/10/2024).
1. Anjal gepeng masih kerap ditemui di sudut-sudut kota

Arwin menyebut fenomena anjal gepeng yang masih kerap ditemui di sudut-sudut Kota Makassar menjadi keresahan bagi masyarakat. Belum lagi jika wisatawan datang ke Makassar lalu disambut anjal gepeng.
"Akhirnya tidak nyaman wisatawan untuk berkunjung ke Makassar. Nah itulah yang menjadi fokus kita bagaimana Makassar ini bebas dari pengamen bebas dari pengemis," kata Arwin.
2. Masalah anjal gepeng ini menimbulkan efek domino

Menurut Arwin, masalah anjal gepeng ini menimbulkan efek domino. Ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan ditangani termasuk tindakan ke depan ketika anjal gepeng ini ditertibkan.
"Hal itulah yang harus dipikir karena ini ada efek dominonya yang kita pikirkan. Ketika ditertibkan kita berpikir dia mau ke mana, sementara pemerintah itu wajib memberikan solusi terhadap masyarakatnya," kata Arwin.
3. Tidak ingin menjadi masalah berulang

Arwin tidak ingin ketika anjal gepeng ditertibkan namun ujung-ujungnya dilepas lagi. Pasalnya, bukan tidak mungkin mereka akan kembali lagi ke jalan-jalan. Ujung-ujungnya, ini hanya akan menjadi masalah berulang.
"Jangan sampai ditertibkan kemudian menjadi ditelantarkan kembali dan itu tidak menyelesaikan masalah. Hal tersebut hanya menunda masalah saja, kemudian terjadi lagi," kata Arwin.