Pasar Sentral Makassar akan Ditata sebagai Kawasan Kuliner
- Pemkot Makassar akan menata New Makassar Mall dengan konsep lokasi kuliner untuk menarik lebih banyak pengunjung.
- Kawasan kuliner hanya akan ditata pada bagian bawah yang terdapat 24 ruko di sekitar parkiran dan akan buka selama 24 jam.
- Penataan kawasan kuliner merupakan bagian dari slogan Makassar Kota Makan Enak, namun PD Pasar masih merancang skema pembiayaannya.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota (pemkot) Makassar berencana menata New Makassar Mall atau Pasar Sentral dengan konsep lokasi kuliner. Hal ini untuk menarik lebih banyak pengunjung ke kawasan Pasar Sentral.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya, Syamsul Bahri, menjelaskan kawasan yang akan ditata tidak semuanya. Hanya bagian bawah yang terdapat 24 ruko di sekitar parkiran. Nantinya, loaksi ini akan buka selama 24 jam.
"Kita mau tata sebagai kuliner untuk menarik masyarakat ke lokasi itu. Salah satu untuk meramaikan adalah sarana penunjangnya untuk beraktivitas. Kan umumnya di situ adalah pedagang pakaian dengan gorden," kata Syamsul, Minggu (23/6/2024).
1. Bagian dari slogan Makassar Kota Makan Enak
Syamsul menjelaskan kawasan kuliner merupakan salah satu fasilitas pendukung untuk menarik banyak orang berkunjung ke Pasar Sentral. Penataan kawasan kuliner ini juga merupakan bagian dari slogan Makassar Kota Makan Enak.
"Kami mau alihkan kepada konsep kuliner apalagi konsep ini adopsi Makassar Kota Makan enak. Itulah tujuan kita ke situ," kata Syamsul.
2. Menunggu kesepakatan dengan pemilik ruko
Syamsul berharap dalam waktu dekat kawasan itu dapat terealisasi sebagaimana konsep yang disepakati. Namun untuk saat ini, pihaknya menunggu kesepakatan dengan pemilik ruko.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada pemilik bahwa kita sepakat ini adalah (lokasi) kuliner. Tinggal kita tata bagaimana konsepnya, kita juga sudah berikan konsep," kata Syamsul.
3. Masih rancang skema pembiayaan
Kendati telah memiliki konsep, namun PD Pasar masih merancang skema pembiayaannya. Pihaknya masih menaksir besaran anggaran yang dibutuhkan untuk penataan kawasan kuliner itu.
"Ini kan tergantung dari keingan kita bersama, berapa nilai gerobak-gerobak yang lebih menarik," kata Syamsul.
