Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nursadek, Nenek Penyapu Jalan Berangkat Haji usai 17 Tahun Menabung

Nursadek, nenek penyapu jalanan di Ternate, Maluku Utara, yang berangkat haji tahun 2025 usai menabung sejak tahun 1996 dan mendaftar haji di tahun 2014. (Dok. Kemenag Malut)

Makassar, IDN Times -  Tidak ada kata terlambat untuk bermimpi. Itulah yang dibuktikan oleh Nursadek Musa, seorang perempuan berusia 75 tahun asal Kota Ternate, Maluku Utara, yang kini menjadi anggota jemaah haji reguler Indonesia tahun 2025.

Di usia senjanya, ia berhasil menggapai cita-cita yang telah dipupuknya selama puluhan tahun: berhaji ke Makkah.

Nursadek merupakan salah satu anggota jemaah haji Provinsi Maluku Utara yang tergabung dalam Embarkasi Makassar. Tahun ini Malut mendapat kuota jemaah haji sebanyak 1.067 orang.

1. Menabung dari tahun 1996, menunggu 11 tahun sebelum berangkat haji

Ibadah haji/Umrah di depan ka'bah (Pixabay.com/Konevi)

Sejak tahun 1996, Nenek Nursadek menjalani profesi sebagai penyapu jalan di Kota Ternate. Penghasilannya tidak lebih dari Rp300 ribu per bulan. Namun dari jumlah yang terbatas itu, ia tetap menyisihkan sebagian untuk ditabung. Bahkan ketika menerima uang kecil seperti dua puluh ribu rupiah, ia tetap menyimpannya demi satu tujuan: berhaji.

Setelah menabung selama 17 tahun tanpa henti, akhirnya pada tahun 2014 ia bisa mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji dan mendapatkan nomor porsi keberangkatan. Namun prosesnya masih panjang. Ia harus menunggu selama 11 tahun lagi untuk bisa berangkat pada musim haji tahun 2025.

2. Mendaftar haji sembunyi-sembunyi

Suasana Wukuf di Padang Arafah (Pinterest: riayetalkan62)

Selama masa penantian itu, semangatnya tak pernah padam. Ia terus bekerja dan menabung demi mewujudkan impiannya.

"Saya daftar haji sembunyi-sembunyi, jangan sampai orang tahu. Saya orang susah, takut dibilang orang susah ko mimpi pergi haji’, karena haji itu uangnya juta-juta. Tapi saya niatkan, semoga Allah izinkan saya bisa berhaji. Alhamdulillah, tahun ini saya dipanggil pergi haji,” kata Nursadek, dilansir laman Kementerian Agama Maluku Utara.

3. Nursadek dapat bantuan uang saku dari pemerintah daerah

ilustrasi rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Menjelang keberangkatannya, Nenek Nursadek hanya memiliki uang saku sebesar Rp2,5 juta, hasil dari urunan anak-anaknya. Namun Allah kembali membukakan jalan. Ustaz Zulkiram, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Ternate, saat menyampaikan tausiyah dalam acara walimatus safar, mengisahkan keteguhan hati seorang penyapu jalan yang tak pernah menyerah menabung demi ibadah. Hal itu memancing dermawan membantu Nursadek.

"Usai mengisi tausiyah ada seseorang menelpon saya minta alamat nenek untuk memberikan sedekah buat nambah uang saku. Alhamdulillah pemerintah provinsi Maluku Utara juga membuat kebijakan dengan memberikan uang saku kepada para jemaah haji Maluku Utara 2025," katanya.

"Bahkan Bapak Wakil Walikota Ternate saat berkunjung silaturahim dengan jamaah kota Ternate di Embarkasi Makassar beliau juga memberikan bantuan untuk penyelesaian biaya Kursi roda untuk ibu nursadek selama melakukan Thawaf umroh, Ifadah dan Thawaf wada dan juga biaya pemotongan dam tamattu' untuk ibu Nur Sadek," dia menambahkan.

Akhirnya, mimpi panjang itu menjadi kenyataan. Nenek Nursadek Musa berangkat bersama kloter 17 Embarkasi Makassar menuju Tanah Suci pada Selasa (13/5/2025). Perjalanan hidupnya menjadi cerminan bahwa dengan tekad, kesabaran, dan keikhlasan, tak ada impian yang terlalu tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us