Makassar Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir

- Ribuan warga mengungsi akibat banjir di Makassar setelah pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana.
- Wali Kota Makassar mengeluarkan perintah tanggap darurat dan anggaran BTT digunakan untuk penanganan bencana.
- Kepala BPBD Kota Makassar menyatakan situasi ini berbeda karena dipengaruhi oleh curah hujan tinggi serta kemungkinan limpasan air dari Bendungan Bili-Bili.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir setelah hujan deras menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Ribuan warga terdampak, dan proses evakuasi masih terus berlangsung.
Pemkot Makassar mencatat 5.005 warga telah mengungsi ke berbagai titik pengungsian. Kecamatan Manggala menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbanyak, sementara dampak angin kencang juga menyebabkan kerusakan infrastruktur.
1. Tanggap darurat berlaku sepekan

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto telah mengeluarkan perintah tanggap darurat melalui Surat Keputusan Wali Kota Nomor 769/188.4.45/2025 yang berlaku 10–17 Februari 2025. Dengan status ini pemerintah pusat akan mengirimkan bantuan yang dijadwalkan tiba besok.
Selain itu, anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dapat digunakan untuk mendukung penanganan bencana. Dapur umum dan dapur mandiri juga didirikan untuk menyalurkan bantuan makanan kepada warga terdampak.
2. Danny minta warga terdampak segera mengungsi

Danny meminta warga terdampak untuk segera mengungsi ke lokasi yang telah disediakan agar lebih mudah mendapatkan bantuan. Hal ini juga untuk memudahkan pendataan.
"Karena kalau masih bertahan di rumah masing-masing, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, mereka juga tidak terdata sehingga sangat sulit memberikan bantuan logistik," kata Danny.
3. Situasi banjir disebut berbeda dari tahun sebelumnya

Kepala BPBD Kota Makassar Hendra Hakamuddin menegaskan situasi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena dipengaruhi oleh curah hujan tinggi serta kemungkinan limpasan air dari Bendungan Bili-Bili.
"Kondisi kita bukan lagi siaga, tapi kita sudah dalam operasi penanggulangan bencana," katanya.
BPBD dan tim gabungan masih terus berupaya mengevakuasi warga menggunakan perahu karet dan polyethylene. Selain itu, tim juga mendistribusikan bantuan logistik, termasuk matras, selimut, dan makanan.