Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kuasa Hukum Rektor UNM Klaim Karta Bergurau Ajak Dosen Wanita ke Hotel

Wakil Rektor (WR) II UNM, Prof Karta Jayadi, yang mendaftar sebagai bakal calon rektor UNM periode 2024-2028, Rabu (7/2/2024). IDN Times/Ashrawi Muin
Rektor UNM, Prof Karta Jayadi. IDN Times/Ashrawi Muin
Intinya sih...
  • Jamil menjelaskan kronologi percakapan ringan Prof Karta dengan dosen perempuan, yang hanya berupa gurauan ngopi sambil mengajar di hotel.
  • Kuasa hukum menilai klaim ajakan ke hotel hanya gurauan, bukan pelecehan seksual, karena tidak ada ajakan eksplisit dan pertemuan langsung.
  • Dosen perempuan jarang bertemu langsung dengan Rektor UNM, sehingga tuduhan pelecehan seksual dinilai tidak memiliki dasar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Tim kuasa hukum Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi, merespons laporan dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan seorang dosen perempuan. Dalam konferensi pers di Rumah Jabatan Rektor UNM, Jumat (22/8/2025), kuasa hukum M. Jamil Misbach menilai tudingan itu tidak menggambarkan adanya pelecehan, melainkan dipicu persoalan jabatan.

Jamil menjelaskan isu ajakan ke hotel yang ramai diberitakan berasal dari percakapan ringan lewat telepon. Dia mengatakan kliennya jarang bertemu secara pribadi dengan dosen itu di luar kantor.

"Ibu yang dimaksud itu sebenarnya belum pernah bertemu dengan beliau. Kalaupun bertemu, itu bertemu di kantor. Yang sangat heboh itu ketika dia sebut bahwa diajak ke hotel," kata Jamil di hadapan wartawan.

1. Jamil ceritakan percakapan Prof Karta soal ngopi sambil mengajar

Rektor UNM Prof. Karta Jayadi. (IDN Times/Ashrawi Muin)
Rektor UNM Prof. Karta Jayadi. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Jamil pun menjelaskan kronologi persoalan ajakan ke hotel tersebut. Saat itu, dosen yang bersangkutan menyebut dirinya sedang ngopi sambil mengajar mahasiswa.

"Jadi ceritanya begini, saya gambarkan apa yang disampaikan oleh Prof Karta Jayadi. Suatu hari dia telepon, 'Saya lagi ngopi-ngopi ini Prof, bisakah ikut di sini ngopi-ngopi?'. Dia bilang, 'Eh, apa dibikin di situ?'. Dijawab, 'Saya ngopi sambil mengajar mahasiswa', "kata Jamil.

Prof Karta, kata Jamil, menanggapi ucapan dosen yang mengaku sedang mengajar sambil ngopi dengan seloroh. Dia menyebut mestinya dosen itu mengajar di hotel agar bisa lebih nyaman, sambil menikmati kopi dan ruangan ber-AC.

"Prof bilang, 'waduh, tanggung itu. Mestinya orang seperti kamu itu mengajarnya di hotel sambil ngopi-ngopi. Ya kan enak? Ada AC-nya, sambil ngopi-ngopi kan," kata Jamil.

2. Klaim percakapan hanya gurauan

ilustrasi chat (unsplash.com/Swello)
ilustrasi chat (unsplash.com/Swello)

Menurut Jamil, pernyataan tersebut hanyalah gurauan, bukan ajakan ke hotel. Karena itu, dia menilai tuduhan pelecehan seksual tidak memiliki dasar.

Lagipula, sejauh ini tidak ada pernyataan ajakan yang bersifat eksplisit untuk langsung ke hotel. Hanya sekadar percakapan via telepon.

"Seperti itu kejadiannya. Tidak pernah juga dia mengatakan Prof mengajak dia ke hotel atau sebaliknya. Tidak ada penyampaian itu di berita secara eksplisit," kata Jamil.

3. Dosen dengan Rektor jarang bertemu langsung

ilustrasi chat (unsplash.com/Daniel Korpai)
ilustrasi chat (unsplash.com/Daniel Korpai)

Pernyataan itu dinilai mengandung nuansa pelecehan seksual yang menimbulkan kegelisahan. Meski begitu, kata Jamil, dalam laporan tidak tergambar adanya pertemuan langsung antara pelapor dengan pihak yang dituduh.

"Tidak bertemu antara orang yang membuat sumber informasi (dosen) dengan apa yang terjadi dengan Prof Karta Jayadi," katanya.

Sebelumnya, seorang dosen perempuan di kampus UNM Makassar melaporkan Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Itjen Kemendikbudristek) pada Rabu (20/8/2025), atas dugaan pelecehan seksual.

Terduga korban menuding pelecehan itu berlangsung sejak 2022 hingga 2024 lewat percakapan WhatsApp bernuansa cabul. Ia mengaku kerap mendapat kiriman video porno dan ajakan bertemu di hotel, namun selalu menolak.

"Selalu mengajak ketemuan katanya di tempat aman, siapa tahu seru diskusinya, pengennya di spot itu terjadi hujan gerimis langsung becek-becek dikit," kata terduga korban sembari membacakan percakapan yang diklaimnya berasal dari Karta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us