Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hasil Uji Laboratorium: Air Danau Towuti Dipastikan Aman Digunakan

Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)
Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)

Luwu Timur, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur memastikan kualitas air di kawasan Danau Towuti, termasuk Desa Baruga, Langkea Raya, Matompi, dan Timampu, berada dalam kondisi aman digunakan setelah insiden kebocoran pipa minyak jenis Marine Fuel Oil (MFO) milik PT. Vale Indonesia.

Kepastian ini diumumkan langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, Selasa (16/09/2025). Penegasan itu merujuk pada hasil uji laboratorium independen yang dilakukan Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur bekerja sama dengan PT Global Environment Laboratory.

“Insya Allah, dengan hasil uji dari DRRC UI dan Pemkab Lutim ini, masyarakat Towuti dapat tenang karena air dinyatakan layak digunakan. Namun demikian, pemerintah bersama para ahli tetap akan terus melakukan pemantauan rutin agar kepastian ini selalu terjaga,” kata Irwan dalam keterangan yang dikutip, Rabu (17/9/2025).

1. Proses pengujian berlangsung terbuka dan transparan

Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)
Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)

Pengambilan sampel dilakukan secara terbuka, disaksikan langsung oleh masyarakat desa, serta dicatat waktu dan koordinatnya. Sampel kemudian disegel sesuai standar dan diuji di laboratorium resmi.

Hasil uji menunjukkan seluruh parameter utama, termasuk sulfur, minyak & lemak, serta hidrokarbon, berada di bawah ambang batas baku mutu nasional. Hal ini menjadi dasar kuat bagi Pemkab Lutim untuk menyampaikan bahwa air Danau Towuti masih layak digunakan masyarakat.

Ketua DRRC UI, Prof. Fatma Lestari, menegaskan bahwa hasil uji ini sahih dan dapat dipertanggungjawabkan. “DRRC UI melakukan analisis dengan standar ilmiah yang ketat dan observasi langsung di lapangan. Temuan ini menunjukkan air aman, tetapi bukan alasan untuk lengah. Pemantauan berkala, transparansi data, dan pelibatan masyarakat tetap menjadi kunci. DRRC UI akan terus mendampingi agar langkah pengelolaan lingkungan konsisten dengan bukti ilmiah dan harapan masyarakat,” ujarnya.

2. Air dan udara di sekitar Danau Towuti masih memenuhi baku mutu

Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)
Pengambilan sampel kualitas air di kawasan Danau Towuti, Luwu Timur, usai kebocoran pipa milik PT. Vale Indonesia. (Dok. Istimewa)

Selain uji oleh DRRC UI, DLH Luwu Timur bersama PT Global Environment Laboratory juga melakukan pengambilan sampel air pada 30 Agustus 2025. Sampel diambil dari Danau Towuti, sekitar satu kilometer dari muara sungai terdampak di Desa Timampu.

Pengujian mencakup parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi. Berdasarkan laporan hasil uji laboratorium No. 054/LHU/AP/GEL/IX/2025, air Danau Towuti masih memenuhi baku mutu kelas 2 sesuai PP Nomor 22 Tahun 2021 lampiran VI. Artinya, air tersebut layak digunakan untuk rekreasi, budidaya ikan air tawar, peternakan, pengairan pertamanan, hingga kebutuhan lain dengan standar serupa.

Tak hanya air, pengambilan sampel udara juga dilakukan di Dusun Molindoe, Desa Lioka. Hasil uji laboratorium No. 055/LHU/UA/GEL/IX/2025 menunjukkan parameter SO2, O3, dan NO2 masih dalam batas aman sesuai baku mutu udara ambien. Dengan begitu, kondisi udara di kawasan terdampak tetap terjaga dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat maupun lingkungan.

3. Pemkab Lutim fokus pada pemulihan masyarakat

1001104399.jpg
Tim terpadu bersama PT Vale menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Senin (25 Agustus 2025). (Dok. PT Vale)

Selain memastikan kualitas air dan udara, pemerintah bersama PT Vale melanjutkan langkah pemulihan untuk masyarakat di enam desa terdampak. Hingga hari ke-22, tercatat 206 aduan resmi sudah diterima dan ditindaklanjuti, mulai dari layanan kesehatan hingga bantuan penghidupan.

Perbaikan infrastruktur desa, seperti pegangan jembatan dan saluran irigasi, juga dilakukan untuk menjamin keselamatan serta kelancaran aktivitas warga. Dengan berakhirnya masa tanggap darurat pada 12 September, Pemkab Lutim kini memasuki tahap transisi pemulihan. Fokus ke depan mencakup bantuan berkelanjutan, pemantauan kualitas lingkungan bersama tim independen, serta penguatan fasilitas desa agar lebih tangguh menghadapi risiko di masa mendatang.

“Semua langkah kami pastikan dilakukan secara fair, transparan, dan untuk kebaikan masyarakat Luwu Timur khususnya yang ada di wilayah terdampak,” kata Bupati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Kapan Awal Musim Hujan di Sulsel? BMKG: Berbeda Tiap Wilayah

17 Sep 2025, 13:21 WIBNews