Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang (kanan) berdialog dengan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya (kiri) saat meninjau koleksi Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa, Rabu (23/4/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kabupaten Gowa siap kembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai pilar pertumbuhan ekonomi daerah
  • Kabupaten Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang menjadi pondasi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal
  • Pemkab Gowa melaksanakan pembinaan UMKM, mengembangkan destinasi budaya, dan menyediakan ruang ekspresi bagi pelaku kreatif

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menyatakan siap mengembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini ditegaskan Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, saat menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Teuku Riefky Harsya, di Museum Istana Balla Lompoa, Rabu (23/4/2025).

Dalam sambutannya, Husniah menekankan Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang menjadi pondasi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Dia mengungkapkan sektor ini berpotensi besar menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memberdayakan generasi muda.

“Kabupaten Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Ini menjadi pondasi kuat dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal. Kami percaya bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memberdayakan generasi muda,” kata Husniah.

1. Pemkab Gowa telah melaksanakan pembinaan UMKM lokal

Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang (kanan) bersama dengan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya (kiri) saat meninjau koleksi Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa, Rabu (23/4/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Sebagai langkah konkret, Pemkab Gowa telah melaksanakan pembinaan UMKM lokal, mengembangkan destinasi budaya, serta menyediakan ruang ekspresi bagi pelaku kreatif, baik di dunia nyata maupun digital. Husniah menyatakan kesiapan Pemkab Gowa membuka kerja sama dalam berbagai bentuk mulai pelatihan keterampilan, pengembangan jejaring pasar, hingga promosi produk lokal.

“Gowa siap berkolaborasi. Kami membuka diri untuk bekerja sama dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan keterampilan, pengembangan jejaring pasar, hingga promosi produk kreatif lokal. Harapan kami, kerja sama ini akan berdampak nyata bagi masyarakat,” katanya.

2. Selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan Pemkab Gowa

Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang (tengah) bersama dengan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya (kiri) saat meninjau koleksi Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa, Rabu (23/4/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Sisi keberlanjutan juga menjadi perhatian utama. Husniah menegaskan, pengembangan ekonomi kreatif di Gowa selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan partisipasi masyarakat dan pelestarian budaya.

“Bagi kami, membangun ekonomi kreatif bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi semata, tapi juga menjaga jati diri daerah. Kreativitas yang tumbuh dari akar budaya lokal adalah kekuatan kita. Maka dari itu, pendekatan kami selalu mengedepankan pelibatan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan,” jelasnya.

3. Menparekraf sebut Gowa punya komparatif yang kuat

Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang bersama dengan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya saat meninjau koleksi Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa, Rabu (23/4/2025). (Dok. Humas Pemkab Gowa)

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, memberikan apresiasi tinggi atas keseriusan Pemkab Gowa. Menurutnya, potensi Gowa tak hanya terletak pada warisan budaya, tetapi juga antusiasme pemerintah daerah dalam membangun ekosistem kreatif.

“Gowa memiliki keunggulan komparatif yang sangat kuat, terutama dari sisi budaya dan sejarah. Jika potensi ini dikelola dengan pendekatan kreatif dan inklusif, saya yakin Gowa bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah Sulawesi, bahkan di bagian timur Indonesia,” kata Riefky.

Riefky menegaskan Kemenparekraf hadir bukan sekadar sebagai regulator, melainkan mitra strategis yang siap mendukung langkah-langkah konkret daerah sesuai karakteristik lokal. 

“Kami ingin hadir sebagai mitra strategis daerah, bukan sekadar regulator. Karena pengembangan ekonomi kreatif memerlukan pendekatan kolaboratif dan kontekstual sesuai karakter masing-masing daerah dan Gowa, bagi kami, adalah salah satu contoh daerah yang memiliki semangat itu,” katanya.

Dalam kunjungan ini, rombongan juga meninjau koleksi peninggalan Kerajaan Gowa di Museum Istana Balla Lompoa dan berziarah ke Makam Sultan Hasanuddin untuk melihat potensi pengembangan subsektor ekonomi kreatif berbasis budaya. 

Hadir mendampingi Menteri Riefky antara lain Sekretaris Kemenparekraf Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Neil El Himam, serta jajaran pejabat Kemenparekraf. Dari Pemkab Gowa hadir unsur Forkopimda dan pimpinan SKPD.

Editorial Team