Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Danny Pomanto: Banjir Tahun Ini Lebih Parah Dibanding Tahun Sebelumnya

Rombongan perwakilan pemerintah setempat melihat kondisi banjir menggunakan perahu di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Makassar, IDN Times - Banjir yang melanda Kota Makassar tahun ini dianggap lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat luapan air yang semakin tinggi.

Kondisi tersebut diperburuk oleh curah hujan tinggi dan kenaikan air di bendungan Bili-Bili. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny’Pomanto, mengungkapkan kondisi banjir saat ini lebih kritis, dengan jumlah pengungsi yang telah melebihi 3.000 jiwa dan masih terus bertambah.

"Banjir kali ini lebih parah dibanding tahun -tahun sebelumnya. Apalagi pengungsi sudah mencapai 3.000 lebih," kata Danny, Rabu (12/2/2025).

1. Makassar tetapkan status tanggap darurat

Warga melintasi banjir menggunakan perahu karet di Kelurahan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan status tanggap darurat dan berupaya menyalurkan bantuan bagi para korban. Namun, banyak pengungsi masih membutuhkan makanan, selimut, obat-obatan, serta perahu evakuasi untuk menyelamatkan warga yang masih terjebak di rumah mereka.

Tim SAR, BPBD, dan relawan terus melakukan evakuasi serta pendistribusian bantuan. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena potensi hujan deras masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

"Kita sudah keluarkan perintah tanggap darurat, artinya semua stakeholder khususnya yang terkait harus bergerak semua untuk melakukan langkah-langkap penanganan," kata Danny.

2. Diperparah dengan dibukanya pintu air Bendungan Bili-bili

Situasi Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Selasa (11/2/2025)/Istimewa

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, menjelaskan meskipun curah hujan di kota tidak terus-menerus deras, faktor eksternal seperti kondisi bendungan Bili-Bili turut memperburuk situasi. Tahun lalu, meskipun hujan deras berlangsung lama, dampaknya tidak separah ini.

"Berbeda ya, tahun sebelumnya intensitas hujan lebat lumayan intensi dengan durasi panjang itu yang menyebabkan banjir di Kota Makassar, ditambah dengan air pasang," kata Hendra.

Tahun ini, meskipun hujan turun dalam durasi yang terputus-putus, Bendungan Bili-Bili mengalami peningkatan volume air yang cukup besar. Karena itu, air harus dilepaskan secara bertahap dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah.

"Karena maksimal daya tampungnya sehingga itu dilepas pelan-pelan. Pelajaran kita bahwa ketika terjadi over dari bendungan Bila-Bili, bisa mengakibatkan banjir juga di Kota Makassar," kata Hendra.

3. Wilayah paling terdampak

Tim SAR mengevakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Banjir tahun ini telah merendam lima kecamatan utama di Kota Makassar. Jumlah pengungsi juga semakin bertambah.

Berdasarkan laporan terakhir, sebanyak 960 kepala keluarga (KK) atau 3.653 jiwa telah mengungsi di 38 titik pengungsian yang tersebar di lima kecamatan. Kecamatan Manggala menjadi wilayah terdampak terparah dengan 527 KK (2.048 jiwa) mengungsi di 20 titik.

Sementara itu, Kecamatan Biringkanaya mencatat 249 KK (907 jiwa) mengungsi di 11 titik. Beberapa kecamatan lain seperti Tamalanrea, Tamalate, dan Panakkukang juga mengalami dampak signifikan.

Pemerintah Kota Makassar bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus mengupayakan evakuasi bagi warga yang masih bertahan di rumahnya. Evakuasi ini menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene untuk menjangkau daerah yang terdampak parah.

"Kami terus mendata warga yang masih bertahan dan mengirimkan bantuan makanan serta kebutuhan pokok ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau," kata Hendra

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us