Banjir di Makassar Kian Parah, Pengungsi Bertambah Jadi 3.653 Orang

- Banjir di Makassar semakin parah, memaksa ribuan warga mengungsi ke 38 titik pengungsian.
- BPBD Kota Makassar dan relawan terus evakuasi dan salurkan bantuan makanan, air bersih, serta selimut ke lokasi terdampak banjir.
- Pemerintah Kota Makassar tetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan instruksikan warga untuk segera mengungsi jika kondisi memburuk.
Makassar, IDN Times - Banjir yang melanda Kota Makassar semakin parah. Peristiwa ini pun memaksa ribuan warga mengungsi ke berbagai titik pengungsian.
Hingga Rabu (12/2/2025) pukul 21.00 WITA, tercatat 3.653 jiwa dari 960 kepala keluarga (KK) terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat tingginya genangan air di beberapa wilayah. Pengungsian tersebar di 38 titik yang sebagian besar berada di rumah ibadah, gedung olahraga, sekolah, dan kantor kelurahan.
Bencana ini melanda 5 kecamatan. Kecamatan Manggala menjadi wilayah terdampak paling parah dengan 2.048 jiwa mengungsi di 20 titik, disusul Kecamatan Biringkanaya dengan 907 jiwa di 11 titik pengungsian.
1. Evakuasi dan bantuan terus disalurkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, bersama TNI, Polri, serta relawan, terus mengupayakan evakuasi dan distribusi bantuan ke lokasi terdampak. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, serta selimut telah disalurkan ke beberapa posko pengungsian, namun keterbatasan logistik masih menjadi kendala.
"Evakuasi warga dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene. Kami juga memastikan pendampingan bagi warga di lokasi pengungsian agar kebutuhan mereka tetap terpenuhi," kata Kepala BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin, dalam keterangannya.
2. Pemkot Makassar tetapkan status tanggap darurat

Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan status tanggap darurat bencana dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Warga yang masih berada di rumah diinstruksikan untuk segera mengungsi jika kondisi semakin memburuk.
"SK tanggap darurat dari Wali Kota menegaskan bahwa Makassar dalam kondisi darurat bencana banjir. Dalam situasi ini, seluruh elemen, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung, harus siap menghadapi risiko dan melakukan langkah mitigasi," kata Hendra.
3. Kondisi masuk tahap operasi penanggulangan bencana

Hendra menegaskan kondisi saat ini sudah masuk tahap operasi penanggulangan bencana. Seluruh elemen terkait, termasuk TNI, Polri, dan relawan, dikerahkan untuk membantu korban banjir.
"Kondisi kita bukan lagi siaga, tapi kita sudah dalam operasi penanggulangan bencana," kata Hendra.