Banjir di Kota Makassar, 528 Warga Mengungsi ke Tujuh Titik

Makassar, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sepanjang hari Minggu (15/12/2024) menyebabkan banjir di 11 kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat, sebanyak 528 warga dari lima kecamatan terpaksa mengungsi ke tujuh titik pengungsian.
Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh tingginya curah hujan serta sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air yang meluap.
"Sistem drainase yang tidak mampu mengalirkan volume air dalam jumlah besar juga turut memperparah kondisi," kata Hendra.
1. Pengungsian di tujuh lokasi

Wilayah terdampak meliputi 11 kecamatan, di antaranya Manggala, Mamajang, Wajo, Panakkukang, dan Makassar yang menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbanyak. Dari total 528 warga yang mengungsi, mereka dievakuasi ke masjid, gereja, dan fasilitas umum lainnya yang dijadikan tempat pengungsian.
Kecamatan Manggala menampung 110 pengungsi di Masjid Jabal Nur dan Masjid Makkah Al Mukarramah. Kecamatan Mamajang menampung 35 jiwa di Masjid Al Qudus.
Kecamatan Wajo menampung 103 warga di Masjid Nurul Islam. Kecamatan Makassar mencatat jumlah pengungsi terbanyak, yakni 222 jiwa di Universitas Terbuka. Kecamatan Panakkukang menampung 58 pengungsi di dua lokasi, yaitu Masjid Nurul Hikmah dan Gereja Toraja Masale.
2. Penanganan dan bantuan

Tim BPBD Kota Makassar bersama relawan dan aparat keamanan setempat telah mengevakuasi warga menggunakan perahu karet ke lokasi pengungsian. Selain itu, Dinas Sosial Kota Makassar memastikan kebutuhan para pengungsi, seperti makanan, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya, terpenuhi.
Kepala Dinas Sosial Makassar, Ita Isdiana Anwar, mengatakan Pihaknya terus berupaya memberikan bantuan semaksimal mungkin dan memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.
"Koordinasi antar instansi terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi hingga kondisi kembali normal," katanya.
3. Peringatan potensi banjir susulan

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Hal ini mengingat curah hujan yang masih tinggi diprediksi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Banjir yang melanda Kota Makassar kali ini menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah Kota Makassar berjanji akan terus memantau kondisi dan melakukan langkah mitigasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG bahwa puncaknya (musim hujan) nanti di bulan Januari. Bahkan Kepala BMKG pusat, Ibu Dwikorita bilang sampai Maret. Terkait kesiapsiagaan, kita sudah lihat beberapa hari terakhir ini, kami melaksanakan tugas-tugas penanggulangan bencana, utamanya evakuasi dan assesment," kata Hendra.