Bahtiar: Salah Satu Cara Tangani Bencana di Sulsel adalah Doa Bersama

- Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengajak tokoh agama untuk menggelar doa bersama menyusul terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah kabupaten di Sulsel.
- Bahtiar merasa pentingnya doa bersama sebagai cara menangani bencana dan sebagai negara yang menjunjung tinggi keyakinan kepada Tuhan.
- Bahtiar meminta dukungan tokoh agama untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dengan menyalurkan sumbangan baik tenaga, logistik maupun materi.
Makassar, IDN Times - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, mengajak tokoh agama untuk menggelar doa bersama, menyusul terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah kabupaten di Sulsel.
Dalam waktu dekat, Pemprov Sulsel akan menggelar doa bersama ulama. Hal ini disampaikan Bahtiar saat konferensi pers di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (8/5/2024).
"Salah satu cara kami menangani bencana di Sulawesi Selatan adalah memohon para ulama dan umat juga melakukan doa-doa bersama di seluruh masjid-masjid dan rumah-rumah ibadah seluruh umat beragama," kata Bahtiar.
1. Sulsel menghadapi bencana banjir dan longsor

Bahtiar menyebut Sulsel sedang menghadapi cobaan berupa bencana banjir dan longsor di sejumlah kabupaten. Sebagai negara yang menjunjung tinggi keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, maka dia merasa doa bersama perlu dilaksanakan.
"Tentu karena kita Indonesia adalah negara yang dikelola berlandaskan keyakinan dan percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Bahtiar.
2. Meminta dukungan tokoh agama

Bahtiar juga meminta dukungan tokoh agama agar menggerakkan partisipasi masyarakat. Hal ini bisa dengan cara menyalurkan sumbangan baik tenaga, logistik maupun materi.
"Bantuan sumbangan baik fisik tenaga maupun berupa harta benda lainnya yang disumbangkan itu luar biasa. Bisa disalurkan termasuk di Baznas," kata Bahtiar.
3. Desa terisolasi mulai bisa ditembus

Adapun kondisi terkini pasca bencana mulai membaik. Desa-desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, yang sempat terisolasi kini mulai bisa ditembus. Meski begitu, masih ada belasan desa yang terisolasi.
Mobilisasi logistik yang terbesar masih melalui udara. Sambil menyalurkan logistik dan evakuasi warga, 6 jembatan yang rusak dan putus juga pelan-pelan diperbaiki.
"Desa di atas itu memang menyebar. Medannya tidak mudah. Ini kita lakukan upaya percepatan bagaimana membangun jembatan secepat-cepatnya dan tempat-tempat longsor ini," kata Bahtiar.