DPRD Gorontalo Panggil Wahyudin soal Video Viral “Merampok Uang Negara"

Gorontalo, IDN Times – Seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, viral di media sosial setelah videonya yang menyebut ingin “merampok uang negara” beredar luas. Legislator dari Fraksi PDIP tersebut kini menjadi sorotan publik, bahkan Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo memastikan akan segera memanggil yang bersangkutan.
Anggota BK DPRD Gorontalo, Umar Karim, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini tanpa menunggu laporan resmi dari masyarakat.
“Kami dari BK DPRD Provinsi Gorontalo akan memanggil yang bersangkutan pada Senin (22/09), dan melakukan penyelidikan terkait video yang telah memicu perhatian publik tersebut,” ujar Umar, dilansir Antara, Jumat (19/9/2025).
1. BK bisa bertindak meski tanpa aduan

Menurut Umar, meski biasanya pelanggaran etik ditangani melalui pengaduan resmi, BK juga memiliki kewenangan untuk bertindak proaktif.
“Dalam tata tertib DPRD, kami diberi ruang untuk bertindak proaktif. Kami akan memanfaatkan ketentuan tersebut agar masalah ini bisa cepat diselesaikan,” imbuhnya.
2. Teman wanita Wahyudin juga akan dipanggil

Ketua BK DPRD Gorontalo, Fikram Salilama, mengungkapkan bahwa video tersebut direkam oleh teman wanita Wahyudin Moridu (WM) tanpa sepengetahuannya. “Sehingga tidak menutup kemungkinan wanita tersebut juga kami akan panggil untuk dimintai keterangan, terkait apa maksud dan tujuannya merekam dan menyebarkan video tersebut,” ucap Fikram.
Dalam klarifikasinya, WM mengaku sedang berada dalam pengaruh minuman beralkohol ketika mengucapkan kalimat tidak pantas itu. Ia baru mengetahui video tersebut viral setelah ramai di media sosial pada Jumat sore, kemudian langsung membuat video permintaan maaf bersama istrinya.
3. Pengakuan WM: mabuk dan masalah pribadi
WM juga menyebutkan bahwa peristiwa itu sebenarnya terjadi pada Juli 2025 saat ia bersama seorang teman wanita sebelum bepergian ke luar daerah. Ia mengakui secara sadar bahwa memang dirinya yang ada di dalam rekaman tersebut.
Kepada tim BK, WM menyampaikan bahwa wanita yang merekam video itu adalah teman spesial yang kecewa karena permintaan untuk dinikahi ditolak. Dari kekecewaan itu, rekaman kemudian disebarkan ke publik melalui media sosial.
“Kami selaku Badan Kehormatan akan serius menangani persoalan ini secepatnya sampai selesai. Tentunya itu dilakukan sesuai dengan kode etik dan peraturan yang berlaku,” kata Fikram.