Kerusuhan Yalimo Papua Pegunungan: 2 Orang Tewas, Ratusan Warga Mengungsi

- Kerusuhan Yalimo, Papua Pegunungan: 2 orang tewas, ratusan warga mengungsi
- 27 orang luka, 500 orang mengungsi ke Polres Yalimo dan Polsubsektor Elelim. Kerusakan parah pada fasilitas umum dan milik aparat.
- Kerusuhan bermula dari peristiwa kecil di sekolah, eskalasi konflik melibatkan massa dalam jumlah besar. Kepolisian mengingatkan agar tidak terprovokasi informasi palsu.
Timika, IDN Times – Kepolisian Daerah Papua menyatakan situasi keamanan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, berangsur terkendali pasca kerusuhan yang pecah pada Selasa (16/9/2025).
Insiden tersebut menelan korban jiwa, melukai puluhan orang, serta menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas umum dan pemukiman warga.
“Dapat saya sampaikan untuk situasi, hingga siang hari ini di Kabupaten Yalimo, sementara sudah terkendali,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, melalui video rilis pada Jumat (19/9/2025).
1. Polisi sebut korban luka 27 orang

Menurut Cahyo, hingga Jumat siang jumlah korban luka tercatat 27 orang, terdiri dari 9 aparat TNI-Polri dan 18 warga sipil.
Mereka kini dirawat di tiga rumah sakit: RSUD Er Dabi Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura.
“Untuk korban meninggal ada 1 warga sipil dan 1 korban hilang belum ditemukan atas nama Daeng Mapa,” ujarnya.
Kerusuhan juga menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas publik maupun milik aparat.
“Puluhan bangunan; baik rumah, toko, kios, kantor distrik. Dua bangunan dan kantor dinas, terbakar. Termasuk 6 unit Asrama Polres dan 1 mes perwira milik Polres Yalimo musnah terbakar. Juga 1 unit mobil Satreskrim Polres Yalimo rusak berat, dan 1 pos TNI,” jelas Cahyo.
2. Sebanyak 500 orang mengungsi

Selain itu, puluhan kendaraan roda dua, roda empat, roda enam, hingga alat berat dilaporkan rusak berat dan terbakar.
Kerusuhan juga memaksa ratusan warga meninggalkan rumah mereka. Polda Papua menyebut sekitar 300 orang mengungsi ke Polres Yalimo dan Polsubsektor Elelim.
“Sekitar 500 pengungsi yang terdata di Polres Jayawijaya telah memasuki Kota Wamena dalam tiga gelombang, dan puluhan pengungsi dengan menggunakan 11 kendaraan trek roda enam telah memasuki Kota Jayapura,” kata Cahyo.
3. Kronologi kerusuhan di Yalimo

Untuk diketahui, kerusuhan ini bermula dari peristiwa kecil di lingkungan sekolah, ketika seorang siswa melontarkan perkataan bernada rasis kepada temannya. Peristiwa itu memicu kemarahan yang berkembang menjadi bentrokan lebih luas.
Meski begitu, pihak kepolisian masih menelusuri faktor-faktor lain yang memperbesar eskalasi konflik hingga melibatkan massa dalam jumlah besar.
Menutup pernyataannya, Cahyo mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi informasi palsu maupun ujaran kebencian yang beredar di media sosial.
“Kepolisian Daerah Papua menghimbau kepada seluruh masyarakat, seluruh elemen masyarakat, untuk mari kita bersama-sama menjaga situasi kamtibmas, untuk saat ini tidak terpengaruh oleh provokasi, ujaran kebencian, maupun berita-berita hoaks yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.