Arak-arakan Dewa Cap Go Meh Kembali Digelar di Makassar

- Prosesi arak-arakan Dewa Cap Go Meh kembali digelar di Kota Makassar setelah 11 tahun vakum
- Acara melibatkan 12 klenteng, 5.000 peserta, marching band Angkatan Laut dan Darat, serta Bhinneka Tunggal Ika
- Pj Gubernur Sulawesi Selatan mendukung penuh event tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan okupansi hotel
Makassar, IDN Times - Setelah 11 tahun vakum, prosesi sakral arak-arakan Dewa Cap Go Meh akan kembali digelar di Kota Makassar pada 2 Februari 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan dan akan melibatkan 12 klenteng serta sekitar 5.000 peserta.
Wakil Ketua III Walubi Sulsel sekaligus panitia Cap Go Meh, Mikel Darmaji, menuturkan bahwa tahun ini prosesi akan lebih meriah dengan keterlibatan kelompok marching band dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, serta barisan Bhinneka Tunggal Ika yang melibatkan peserta lintas agama.
"Ini bukan hanya sekadar acara keagamaan, tetapi juga menunjukkan bagaimana keberagaman kita di Nusantara," kata Mikel, Rabu (29/1/2025).
1. Diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan

Selain itu, Mikel menjelaskan bahwa prosesi arak-arakan Dewa bertujuan untuk membawa berkah bagi Kota Makassar. Acara ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Sulawesi Selatan.
"Masyarakat Tionghoa ikut mendoakan Kota Makassar agar senantiasa damai, aman, sejahtera, dan kehidupan masyarakat bisa tertib," imbuhnya.
2. Jadi momentum menarik wisatawan

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry, menyambut baik kegiatan ini dan memastikan dukungan penuh dari pemerintah provinsi. Dia menegaskan bahwa event ini merupakan bagian dari strategi meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Hari ini Imlek. Nanti tanggal 2 ada arak-arakan patung dewa. Kita coba manfaatkan momentum ini untuk menarik orang sebanyak-banyaknya datang ke sini," ujar Fadjry dalam wawancara pada Rabu (29/1/2025).
3. Diharapkan mampu tingkatkan okupansi hotel

Fadjry juga menyebut bahwa event seperti ini diharapkan dapat meningkatkan okupansi hotel di Sulawesi Selatan, terutama di tengah kekhawatiran para pelaku industri perhotelan terkait penghematan anggaran APBN. Dia pun optimis event ini akan berdampak positif terhadap okupansi hotel.
"Saya bilang ke PHRI jangan pesimis, kita harus optimis. Ada event-event yang memang kita desain supaya menarik orang. Insyaallah, kita ciptakan event yang bisa menarik banyak pengunjung dan mendukung perekonomian Sulsel," katanya.