6 Bulan Berlalu, Pelaku Penembakan Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius

Makassar, IDN Times – Tragedi penembakan terhadap pengacara Rudi S. Gani pada malam pergantian tahun di Bone, Sulawesi Selatan, masih menyisakan tanda tanya besar.
Enam bulan telah berlalu, namun hingga kini pelaku penembakan belum juga terungkap. Polisi terus berupaya memecahkan kasus yang menjadi sorotan publik dan komunitas hukum ini.
1. Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Setiadi Sulaksono mengatakan bahwa upaya pengungkapan masih terus dilakukan oleh tim penyidik. "Kita masih terus melakukan upaya-upaya pengungkapan," kata Setiadi kepada awak media, usai mengikuti upacara HUT Bhayangkara ke-79 di Mapolda Sulsel, Selasa (1/7/2025).
Setiadi menyebut pihaknya juga telah memperkuat tim penyidik di lapangan untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut. Meski belum ada perkembangan signifikan, dia memastikan polisi akan terus memantau setiap perkembangan baru.
"Kita sudah perkuat tim di sana, insyaallah kalau ada titik terang kita update terus," ujarnya.
2. Korban ditembak saat makan malam bersama keluarga

Insiden penembakan ini terjadi pada malam jelang pergantian tahun, Selasa (31/12/2024), sekitar pukul 20.30 WITA. Saat itu, Rudi tengah makan malam bersama keluarganya di rumahnya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Suara letusan tiba-tiba terdengar dari arah luar rumah, mengejutkan keluarga yang tengah berkumpul. Rudi tersungkur setelah terkena tembakan tepat di bawah mata kanannya. Malam yang seharusnya penuh suka cita berubah menjadi tragedi.
Kejadian ini mendapat sorotan luas, tak hanya dari publik tetapi juga komunitas advokat yang menganggap insiden tersebut sebagai serangan terhadap profesi hukum.
3. Pelaku gunakan senapan angin jenis PCP

Kapolda Sulsel saat itu, Irjen Yudhiawan, memberikan atensi khusus terhadap kasus ini. Ia mengerahkan tim gabungan dari Polda Sulsel dan Polres Bone untuk melakukan penyelidikan.
"Kami sudah membentuk tim gabungan untuk mendukung penyelidikan Polres Bone. Tim kami telah memeriksa lokasi dan mengumpulkan bukti-bukti," ungkap Yudhiawan pada Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan analisis laboratorium forensik, diketahui bahwa peluru yang digunakan berjenis mimis slug kaliber 8 mm. Peluru itu cocok dengan senapan angin jenis PCP—senjata yang cukup umum namun berbahaya jika disalahgunakan.