194 Peserta Kongres Pemuda Sulsel Lahirkan Kesepakatan Aksi Bersama

- Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2024 tutup dengan Kesepakatan Aksi Bersama di Makassar.
- Isu prioritas yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
- Kesepakatan berisi rekomendasi kebijakan dan tindak lanjut untuk pemuda.
Makassar, IDN Times - Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2024 resmi ditutup pada Rabu (11/12/2024) di Baruga Anging Mammiri, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Makassar. Acara yang berlangsung sejak Selasa kemarin (10/11/2024) ini bertujuan melahirkan Kesepakatan Aksi Bersama sebagai hasil pertukaran gagasan untuk isu sosial yang mendesak.
Sebanyak 194 peserta dibagi ke dalam 10 kelompok diskusi yang membahas topik-topik yang berkenaan dengan generasi muda. Dari diskusi dan pitching antar kelompok, tiga topik prioritas dipilih melalui metode voting. Ketiga topik tersebut adalah pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, yang dianggap paling relevan untuk tantangan di Sulawesi Selatan.
Proses ini melibatkan identifikasi tantangan utama dalam skala nasional dan daerah, serta perumusan solusi kreatif yang diikuti rencana implementasi konkret. Semua hasil diskusi dirangkum dalam Kesepakatan Aksi Bersama yang ditandatangani oleh perwakilan peserta pada akhir acara.
1. Empat poin Kesepakatan Aksi Bersama lahir dari Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2024

Adapun poin-poin Kesepakatan Aksi Bersama tersebut adalah :
1. Tiga isu prioritas yaitu Pendidikan (Mengembalikan Anak Tidak Sekolah Kembali Mengecap Pendidikan), Kesehatan (Akses dan Layanan Kesehatan yang Belum Merata dan Berkualitas) dan Lapangan Kerja (Tantangan Skill Gap Pemuda Mengakses Lapangan Kerja).
- Mengembangkan kebijakan untuk mewujudkan pendidikan pendidikan secara inklusif.
- Meningkatkan keterlibatan tenaga ahli dan tenaga pengajar.
- Pemerataan dan peningkatan fasilitas pendidikan inklusif.
Dengan alur komunikasi melalui platform digital dan mengadakan forum komunikasi lintas sektor.
2. Membawa hasil kongres ini ke pemangku kebijakan terkait agar dapat ditindaklanjuti.
3. Menerapkan cara berpikir kritis, penulisan persuasif kolaborasi penyelesaian masalah dalam kehidupan pribadi maupun dalam partisipasi isu sosial.
4. Berkolaborasi secara inklusif bemakna dalam Wikithon Partisipasi Publik pada tahun 2025.
2. Generasi muda harus selalu dilibatkan untuk menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat

Florida Andriana, Co Founder & Chief Growth Officer Think Policy Indonesia, memuji kongres ini karena menekankan kebijakan berbasis bukti dan empati. Ia menambahkan bahwa suara pemuda adalah elemen penting dalam menghadapi perubahan zaman yang cepat dan sulit diprediksi.
"Yang ingin saya sampaikan adalah suara pemuda itu tidak cuma penting tapi genting. Banyak risiko dan kesempatan yang perubahannya semakin susah diprediksi. Dengan ruang-ruang seperti ini, pemuda dapat hadir dalam percakapan, tidak hanya sebagai tamu, tetapi sebagai mitra yang setara," ungkapnya di hadapan para peserta.
Oleh BASAsulsel Wiki, Kongres Pemuda Sulawesi Selatan diniatkan sebagai upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Terlebih menggunakan platform online yang mereka kembangkan, sekaligus cara kekinian untuk appeal ke generasi muda.
3. Menjadi ruang bersuara yang menjunjung inklusivitas, sebab semua dilibatkan tanpa terkecuali

"Penting untuk untuk menjembatani kemitraan dan dialog yang setara di antara para pemangku kepentingan khususnya pemuda sebagai penggeraknya agar kebijakan yang dihasilkan senantiasa merefleksikan suara, ide, masukan, gagasan pemuda," ujar Ita Ibnu, Program Coordinator BASAsulsel Wiki kepada IDN Times.
Andi Arfan, seorang teman tuli, mengaku bahwa ia mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dari Kongres Pemuda Sulawesi Selatan. Ia juga menikmati kesempatan berdiskusi dan berbagi wawasan dengan sesama peserta.
"Saya merasa forum ini sangat menyenangkan dan bermanfaat, apalagi ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama dua hari. Saya juga senang bisa berteman dengan orang-orang baru dan berbagi pengetahuan bersama mereka. Terima kasih telah mengundang saya ke acara ini," ujar pegawai swasta berumur 38 tahun, menegaskan pentingnya ruang inklusif untuk semua orang.
Kongres ini diselenggarakan oleh BASASulsel Wiki, Rumah Budaya Rumata', dan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dengan melibatkan berbagai pihak. Dukungan penuh datang dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, serta sejumlah organisasi masyarakat sipil dan komunitas lokal.