Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasat Narkoba Polres Jaktim Dimakamkan di Kotamobagu Hari Ini

Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu, di Lux Aeterna, Minut, Sulawesi Utara, Minggu (30/4/2023). IDNTimes/Istimewa

Manado, IDN Times – Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, ditemukan tewas di rel kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023). Jenazahnya dipulangkan kampung halaman di Sulawesi Utara pada Minggu (30/4/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ditkrimsus Polda Sulut, Kombes Pol Stefanus Tamuntuan. Jenazah rencananya akan dimakamkan di pekuburan Jalan AR Hakim, Kotamobagu, hari ini, Senin (1/5/2023).

“Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka Lux Aeterna untuk ibadah singkat. Selanjutnya langsung ke Kotamobagu, disemayamkan di Kotamobagu,” jelas Stefanus, Senin.

1.Sosok Buddy di mata keluarga

Adik ipar AKBP Buddy Towoliu, Preysi Siby. IDNTimes/Istimewa

Adik ipar Buddy, Preysi Siby, mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar kematian kakaknya. Apalagi saat mendapat kabar, posisi keluarga berpencar.

“Saya di Manado, mertua (Buddy) di Jakarta, kemudian anak dan istrinya di Semarang. Berat sekali untuk komunikasi ketika itu,” ujar Preysi ketika dihubungi.

Preysi mengatakan Buddy adalah orang yang santai, namun pasti. Ia juga orang yang tak banyak membicarakan pekerjaannya.

2.Sempat dirawat di rumah sakit

(Ilustrasi orang meninggal) IDN Times/Mia Amalia

Beberapa bulan terakhir kondisi tubuh Buddy dikabarkan drop hingga harus menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit. Namun setelah pulang, Buddy memilih langsung bekerja.

Pagi sebelum kejadian, ibu Buddy masih sempat berbicara dengan anaknya. Ia heran melihat Buddy yang sudah memakai seragam polisi, padahal baru keluar dari rumah sakit.

“Sehari sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit. Pas keluar langsung bekerja, setelah itu kami tidak tahu apa-apa,” jelas adik ipar Buddy, Preysi Siby.

3.Keluarga minta masyarakat tidak berasumsi

Ilustrasi rel kereta api (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Pihak keluarga juga merasa sedih dengan kabar yang beredar bahwa Buddy melakukan bunuh diri. “Jujur saya sedih dengan informasi yang belum ada dokumen resminya, terus kemana-mana. Saya juga sedih melihat anaknya yang sangat kehilangan, apalagi juga masih menempuh akademi polisi,” terang Preysi.

Sehingga, ia meminta masyarakat tidak berasumsi dan menunggu hasil autopsi yang nantinya akan diumumkan oleh pihak kepolisian. Pihak keluarga pun terbuka dengan hasil yang dikeluarkan nanti.

“Jika hasilnya fakta, konkret, dan sudah ada kronologi dari polisi, tidak apa-apa. Tapi kalau belum ada, jangan berasumsi,” tutur Preysi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
Savi
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Savi
EditorSavi
Follow Us