Demo Mahasiswa di Manado, Tolak Penundaan Pemilu hingga Soal HAM Papua

Massa tergabung dalam Aliansi Sulut Bergerak

Manado, IDN Times – Ratusan mahasiswa di Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Selasa (12/4/2022).

Sebelumnya, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sulut Bergerak melakukan long march sepanjang dua kilometer dari Taman Makam Pahlawan Kairagi menuju Kantor DPRD Sulut.

“Kita berkumpul di sini untuk kepentingan rakyat. Tetap jaga keamanan dan satukan barisan,” ujar sang orator.

Massa aksi tersebut berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulut, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sulut, dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulut.

1. Demonstrasi berjalan aman dan damai

Demo Mahasiswa di Manado, Tolak Penundaan Pemilu hingga Soal HAM PapuaMassa aksi yang berdemonstrasi di halaman Kantor DPRD Sulut, Selasa (12/4/2022). IDNTimes/Savi

Demonstrasi di Kantor DPRD Sulut berjalan aman. Penjagaan ketat dilaksanakan oleh Polresta Manado yang langsung dipimpin oleh Kapolrestas Manado, Kombes Pol Julianto Sirait.

Bahkan, ketika massa aksi meminta masuk ke halaman Kantor DPRD Sulut, tak terjadi aksi saling dorong. Sebelum masuk ke halaman Kantor DPRD Sulut, massa melakukan aksi duduk di jalan guna mensterilkan barisan dari penyusup.

“Wahai para wakil rakyat, dengar suara kami. Berpihaklah kepada kami. Mari sama-sama kita berjuang untuk masyarakat,” seru sang orator.

2. Menolak penundaan pemilu menjadi wacana utama dalam demonstrasi

Demo Mahasiswa di Manado, Tolak Penundaan Pemilu hingga Soal HAM PapuaMassa aksi menunggu diperbolehkan masuk ke halaman Kantor DPRD Sulut, Selasa (12/4/2022). Istimewa

Menjelang sore hari, massa aksi masih belum bisa menemui anggota DPRD Sulut. Polisi pun terus mencegah massa aksi agar tidak masuk ke halaman Kantor DPRD Sulut.

Penolakan wacana pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden masih menjadi isu utama yang dibawa oleh para massa aksi di Kantor DPRD Sulut. Berikut 7 tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Sulut Bergerak:

·         Menolak wacana pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

·         Stabilkan harga minyak goreng dan berantas mafia minyak goreng.

·         Menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan PPN sebesar 11%

·         Menolak kenaikan harga BBM yang tidak berpihak kepada rakyat

·         Mendesak DPR segera mengesahkan RUU TPKS.

·         Stop pelanggaran HAM di Papua.

·         Revisi UU ITE dan stop kriminalisasi terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti

3. DPRD Sulut akan bawa aspirasi demonstran ke pusat dan daerah

Demo Mahasiswa di Manado, Tolak Penundaan Pemilu hingga Soal HAM PapuaAnggota DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan dan Jems Tuuk mendengarkan aspirasi massa aksi, Selasa (12/4/2022). IDN Times/Savi

Sekitar pukul 15.30 Wita, para anggota DPRD Sulut akhirnya keluar untuk menemui massa aksi. Anggota DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan mengapresiasi jalannya aksi demonstransi yang aman dan damai.

Ia bahkan duduk bersama para massa aksi dan menerima aspirasi mereka. “Aspirasi ini sangat logis karena merupakan buah pemikiran kalian mahasiswa sebagai perwakilan masyarakat. Kami akan membawa aspirasi kalian ke pusat dan ke pemerintah daerah,” ujar Melky.

Anggota DPRD Sulut Jems Tuuk juga berjanji akan menyampaikan aspirasi massa aksi paling lambat senin. “Kami akan membentuk tim untuk membahas aspirasi ini dan kami akan membawanya ke pusat pada hari Senin pekan depan,” kata Jems.

Jika dalam waktu seminggu aspirasi tidak disampaikan ke pusat dan tidak ada bukti, maka Aliansi Sulut Bergerak akan kembali melakukan aksi demonstrasi.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya