Polisi: Tiga DPO MIT Poso yang Tewas Qatar, Rukli, dan Ambo

Polisi umumkan hasil uji sampel DNA terduga teroris Poso

Palu, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Rabu (4/8/2021), mengumumkan hasil pemeriksaan sampel DNA tiga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tertembak mati di pegunungan Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan tiga daftar pencarian orang (DPO) yang tertembak dipastikan masing-masing Qatar alias Farel alias Anas, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo.

Sebelumnya polisi mengumpulkan sampel DNA dari enam orang keluarga anggota MIT Poso yang ada di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Poso dan Kota Palu.

“Setelah menunggu dua minggu pemeriksaan sampel DNA keluarga, maka hari ini kita umumkan,” kata Rakhman, Rabu.

1. Identitas asal tiga DPO yang tertembak di pegunungan Parimo

Polisi: Tiga DPO MIT Poso yang Tewas Qatar, Rukli, dan AmboDaftar DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Setelah Khairul alias Irul alias Alsam dan Alvin alias Mus’ab tewas, kini tersisa sembilan orang anggota MIT Poso. IDN Times/Kristina Natalia

Satgas Madago Raya menembak mati tiga DPO dalam dua penyergapan pada Juli 2021 lalu. Yang pertama Qatar, yang berasal dari Nusa Tenggara Barat dan bergabung dengan MIT sejak dipimpin Santoso alias Abu Wardah. Qatar diketahui lahir pada 10 Agustus 1994.

DPO kedua yang tertembak adalah Rukli, warga asal Poso, Sulawesi Tengah. Dari laporan polisi, Rukli lahir di Donggala, 29 Desember 1999. Dan yang ketiga Abu Alim alias Ambo asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diketahui berusia 27 tahun.

“Kami tetap imbau enam DPO yang terisa segera menyerahkan diri,” ucap Rakhman.

2. Qatar diduga sebagai eksekutor utama penyerangan di Sigi dan Poso

Polisi: Tiga DPO MIT Poso yang Tewas Qatar, Rukli, dan AmboIDN Times/Istimewa

Polisi menyebut Kelompok MIT Poso membagi diri menjadi dua kelompok. Satu kelompok dipimpin oleh Qatar dan satu kelompok lainnya di bawah komando Ali Kalora.

Dari hasil analisa intelejen diketahui, Qatar termasuk orang yang memimpin penyerangan di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi November 2020 lalu. Selanjutnya, Qatar juga yang memimpin kekerasan di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso.

“Saya belum bisa memastikan cuman keterangan dari saksi Qatar sebagai pelaku eksekusi. Cuman dari kelompok ini belum ada yang bisa kita tangkap hidup-hidup untuk mendapat keterangan,” kata Rakhman.

3. Anggota MIT Poso sering membagi-bagi kelompok

Polisi: Tiga DPO MIT Poso yang Tewas Qatar, Rukli, dan AmboPemimpin MIT Ali Kalora. Screenshot dari Youtube

Rakhman mengatakan saat ini DPO tersisa enam orang. Mereka antara lain merupakan warga dari Nusa Tenggara Barat dan Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut analisa intelejen, enam DPO ini terpisah dan kadang membagi-bagi diri menjadi beberapa kelompok. “Yang banyak melakukan aksi kekerasan ini kelompok yang dipimpin Qatar,” jelas Rakhman.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya