BNPB: Kerusakan dan Kerugian Akibat Gempa Sulbar Mencapai Rp829 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Bencana gempa bumi Magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) pada 15 Januari lalu mengakibatkan dampak masif bagi masyarakat setempat. Terlebih di dua wilayah terparah yakni Kabupaten Majene dan Mamuju.
Dalam data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa, 26 Januari, total kerusakan dan kerugian mencapai Rp829,1 miliar. Ini merupakan hasil sinkronisasi dan validasi sementara di lapangan oleh Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB.
1. Di Kabupaten Majene, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp449,8 miliar
Di Majene, nilainya mencapai Rp449,8 miliar. Dengan rincian Rp365,3 miliar dari sektor permukiman/perumahan, Rp76,9 miliar dari sektor sosial, Rp5,13 miliar dari sektor ekonomi, Rp2,1 miliar dari lintas sektor, dan Rp235 dari sektor infrastruktur.
Lebih jauh, jumlah rumah warga yang rusak mencapai 4.122 unit baik ringan, sedang dan rusak. Sementara itu fasilitas ekonomi dan perkantoran sebanyak 32 unit, 17 unit fasilitas kesehatan, dan 1 unit kantor militer.
2. Gempa M6,2 merusak lebih dari 3.500 bangunan di Kabupaten Mamuju
Di Mamuju, total nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp379,3 miliar. Sektor permukiman jadi yang paling besar dengan nilai sebesar Rp270,1 miliar. Lalu sektor ekonomi sebesar Rp50,4 miliar, lintas sektor Rp39,9 miliar, sektor sosial Rp17,4 miliar kemudian sektor infrastruktur Rp1,3 miliar.
Rincian data kerusakan di Mamuju mencakup 3.741 unit rumah, 5 unit fasilitas kesehatan, 3 unit jembatan, 1 pelabuhan, 1 minimarket, 1 perkantoran serta 1 bangunan hotel.
3. Data BNPB diharap bisa membantu rencana pemulihan pascagempa
Data yang masih bersifat sementara ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar, dan akan diproses untuk segera ditindaklanjuti. Upaya percepatan pemulihan pascagempa sendiri ditargetkan selesai pada Juni 2021, sesuai arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Harapan kami, warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, yang saya sampaikan catatan hampir 80%, mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka dana stimulan langsung kami berikan 100 persen," ujar Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Rifai, dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Rumah Rusak dan Trauma, Pengungsi Gempa Sulbar Belum Mau Pulang
4. Dinas PUPR Sulbar masih sibuk membersihkan sisa-sisa puing rumah warga
Hingga Selasa kemarin, Dinas Perumahan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) Sulawesi Barat masih sibuk membersihkan reruntuhan rumah warga menggunakan alat berat. Sudah ada 19 rumah yang sudah rampung, dengan puing-puing 2 rumah sedang menunggu dibersihkan.
Pengerahan ekskavator pun oleh PUPR Sulbar juga sebagai langkah antisipasi jika longsor kembali terjadi di jalur Majene - Mamuju.
Baca Juga: PLN Gratiskan Sambungan Listrik untuk Korban Gempa Sulbar