Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanda Batasanmu Sering Dilanggar dalam Hubungan Sosial

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Bagaimana kamu bersikap tegas dan menjaga batasan pribadimu dalam hubungan sosial selama ini? Dalam hubungan sosial, seperti keluarga, pertemanan, dan lainnya, menetapkan batasan yang jelas itu penting. Batasan yang jelas mampu menciptakan rasa saling menghormati dan mendatangkan kesejahteraan emosional.

Batasan ada bukan untuk mengubah dirimu ataupun orang lain, ya, melainkan untuk menjaga dirimu sendiri dari hal-hal yang merugikan dan membahayakan. Ibarat rumah, kamu tentu punya aturan siapa saja yang diizinkan masuk ke rumahmu dan mana ruangan yang bersifat privat sehingga orang lain gak diperkenankan menjelajahinya. Nah, kalau kamu mendapati tanda-tanda berikut, mungkin kamu perlu menegaskan lagi batasanmu!

1. Orang lain kerap meminta bantuan di luar kapasitas kamu

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Kindel Media)

Saling membantu memang kewajiban sesama manusia, tapi kalau sudah di luar kapasitas dan berulang kali, berarti itu sama saja dimanfaatkan. Apakah kamu sering mengalaminya? Rekan kerjamu atau orang terdekatmu barangkali kerap meminta kamu melakukan hal-hal yang ada di luar kapasitasmu dengan alasan mereka butuh bantuan. Kamu pun mengatakan “iya” meski keberatan.

Kalau begini, orang lain akan terus gak menghormati batasanmu. Mereka akan terus-terusan meminta bantuan yang gak wajar, mengabaikan kemampuan yang kamu miliki. Dampaknya? Kamu jadi kewalahan dan stres sendiri. Jadi, bersikaplah lebih tegas terhadap personal boundaries yang kamu bangun. Jangan pelihara porous boundaries atau batasan lemah yang saking lemahnya, orang lain bisa merusaknya dengan mudah.

2. Orang lain suka ikut campur dengan urusan pribadi kamu

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Sudah berapa kali kamu menghadapi orang yang mencampuri urusanmu? Kalau sering, bisa saja karena kamu gak punya batasan pribadi yang jelas atau kamu gak bisa mengomunikasikannya secara efektif. Hal ini membuat orang lain tanpa sadar melewati batas dengan ikut campur.

Niat baik ingin membantu memang gak masalah, tapi ikut campur adalah pengimplementasian niat baik yang keliru. Sebab, setiap orang punya hak atas informasi yang mereka pilih untuk gak dibagikan. Jadi, kalau ada orang yang menanyakan hal-hal terlalu privat dan membuatmu gak nyaman, komunikasikan saja dengan tegas tapi tetap sopan. Tanpa kamu mengomunikasikannya, mereka mungkin gak akan menyadari ketidaknyamananmu.

3. Perasaanmu sering diremehkan

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Alex Green)

Sering mendengar orang lain mengatakan “Ah gitu aja baper,” padamu? Kalimat ini bisa mencerminkan bahwa orang lain meremehkan emosi kamu. Padahal, kamu hanya mengungkapkan perasaan dan kebutuhanmu dengan sebenarnya. Padahal, kamu memahami mana situasi yang santai dan mana situasi yang serius. Reaksi semacam itu tentu menjengkelkan.

Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Kalau ini sering terjadi, kamu bisa mengekspresikan perasaanmu dengan mengatakan langsung bahwa kamu gak nyaman dengan ucapan itu. Kemudian, tegaskan bahwa kamu gak baper, melainkan hanya mengungkapkan apa yang kamu rasakan dan butuhkan. Nah, selanjutnya, kamu bisa mengalihkan topik pembicaraan yang membuat suasana jadi gak tegang. Kalau dia memang orang yang menyebalkan, kamu bisa membatasi interaksi dengannya.

4. Sering mengalah demi kenyamanan orang lain

ilustrasi orang bersedih (pexels.com/Alex Green)

Sudah berapa kali kamu mengubah rencana demi orang lain? Jika sering, ini menandakan bahwa kamu kurang jelas menetapkan batasan. Orang lain pun akan menggampangkanmu. Padahal, gak apa-apa jika kamu menolak ajakan mereka karena telah lebih dulu punya jadwal.

Kerap menomorduakan keinginan dan kebutuhan sendiri justru membuat kamu merasa lelah secara emosional. Dampak jangka panjangnya, karena kamu sudah terbiasa, kamu jadi kehilangan dirimu sendiri dan susah buat mengidentifikasi apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Jangan menyesuaikan diri terlalu berlebihan demi orang lain. Beradaptasi memang penting dalam hubungan sosial, tapi adaptasi yang sehat, bukan malah mengorbankan kebutuhan pribadi, ya.

5. Sering kesal dan marah diam-diam

ilustrasi orang merasa pusing (pexels.com/Liza Summer)

Kamu sering merasa kesal dan marah diam-diam? Jika iya, ini bisa menjadi tanda orang lain sering melanggar batasanmu. Karena kamu gak mengomunikasikannya, orang lain jadi melakukan hal yang dianggapnya “biasa-biasa saja” padamu secara berulang. Karena kamu gak mengomunikasikannya, orang lain terus menganggap bahwa apa yang mereka lakukan benar dan normal. Rasa kesal kamu pun menumpuk dan kamu merasa gak nyaman sendiri.

Rasa kesal yang gak bisa dikomunikasikan ini dapat menjadi racun loh dalam sebuah hubungan. Hal ini dapat menjadi ledakan emosi di kemudian hari. Jadi, alih-alih diam saja karena merasa gak enakan atau demi menjaga hubungan, komunikasikanlah dengan baik.

Kalau kamu mengalami tanda-tanda semacam itu, saatnya kembali pahami batasanmu, ya. Ambil langkah proaktif untuk menegaskan batasanmu kepada orang lain. Bukan hanya demi kesehatan mental dirimu sendiri, tetapi juga demi kebaikan orang lain dan hubungan yang lebih seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us